Waktu Bersamamu

Yue Xinluo Menjadi Kejam



Yue Xinluo Menjadi Kejam

1"Kamu… kamu siapa? Kamu bukan Tang Xinluo… siapa kamu sebenarnya?" Gu Xuan'er melangkah mundur sambil menunjuk ke arah Yue Xinluo dan suaranya gemetar. Dia juga tidak tahu apa yang membuatnya merasa takut. Namun ketika melihat Tang Xinluo, yang seharusnya 'sudah meninggal', di depannya, wajahnya langsung menjadi pucat dan tubuhnya gemetar. Seberapa besar rasa takutnya kepada Tang Xinluo sama dengan seberapa besar rasa bencinya. Baginya, jika bukan karena Tang Xinluo, maka dia tidak akan menjadi seperti ini. Tetapi berkat itu juga, dia akhirnya mengetahui keluarga kandungnya, dia mengetahui bahwa dirinya adalah anggota Keluarga Han. Dia kemudian sudah berhasil melampaui rasa takutnya. Benar, saat ini aku adalah anak Han Liguo. Aku bukan anak angkat dan aku tidak perlu takut dengan Tang Xinluo, batinnya.     

"Xuan'er, apa kamu baik-baik saja?" Walaupun Han Songbai tidak ingin menyentuh Gu Xuan'er yang kotor, tapi karena identitasnya, dia memegang tangannya agar tidak terjatuh.     

Gu Xuan'er melihat Han Songbai dengan mata yang tiba-tiba berbinar. Benar, aku masih memiliki Han Songbai! Gumamnya dalam hati.     

Sedangkan Yue Xinluo sama sekali tidak peduli dengan apa pun yang dipikirkan oleh Gu Xuan'er. Setelah membuatnya tertegun, dia langsung memeluk Yue Zheng dan Lu Tiantian untuk memeriksa keadaan mereka.     

"Aku baik-baik saja, tapi tangan Dudu terluka karena sup panas." Yue Zheng memiringkan tubuhnya dan menyuruh Lu Tiantian yang bersembunyi di belakang tubuhnya untuk berjalan maju.     

Saat Yue Xinluo melihat tangan merah Lu Tiantian, bahkan melepuh, matanya seketika menjadi merah dan merasa sangat sedih. Dudu, tuan putriku sejak kecil tidak pernah mengalami hal seperti ini… batinnya.      

"Dudu anak baik, jangan takut. Ayo sini, mami tiup, ya…"     

"Mami… Dudu tidak sakit lagi, tapi Dudu tidak nakal. Dudu langsung meminta maaf kepada bibi itu, tapi bibi itu terus bersikap galak kepadaku…" ujar Lu Tiantian. Tadinya dia sudah menahan rasa sakit di tangannya, namun setelah melihat Yue Xinluo, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak menangis.     

"Mami tahu, mami tahu Dudu memang paling baik. Dudu tenang saja, mami percaya kepada Dudu," balas Yue Xinluo. Dibandingkan dengan luka secara fisik, luka secara psikologis jauh lebih membekas di dalam ingatan anak-anak. Anak-anak yang masih kecil tidak memahami dunia orang dewasa yang rumit. Lu Tiantian merasa dirinya sudah meminta maaf dengan tulus, tapi Gu Xuan'er tidak mau memaafkannya dan terus memaki dirinya, hal itu membuat perasaannya terluka.     

"Mami, ini es batu…" kata Lu Qilin yang ternyata mengambil es batu dari atas meja. Dia dengan pintar menggunakan handuk yang disediakan di sana untuk membungkus es batu itu, lalu memberikannya kepada Yue Xinluo.     

Yue Xinluo pun segera menggunakan handuk tersebut untuk mengompres tangan Lu Tiantian dengan perlahan sambil terus mengatakan beberapa hal untuk menenangkannya. Setelah itu, dia menitipkan Lu Tiantian kepada Yue Zheng dan Lu Qilin, "Jaga adik kalian, mami akan membuat perhitungan kepada orang yang sudah menindas adik kalian…"     

Gu Xuan'er, kamu berani menyentuh anakku, jangan salahkan aku yang akan bersikap kejam! Kata Yue Xinluo dalam hati.     

Yue Xinluo bangkit berdiri, lalu berkata kepada Gu Xuan'er, "Aku bukan Tang Xinluo, namaku Yue Xinluo. Gu Xuan'er, tidak perlu peduli bagaimana aku bisa mengenalimu, aku akan memberikanmu satu kesempatan, minta maaf kepada anakku dengan tulus. Kalau kamu tidak bisa melakukannya, maka jangan harap untuk bisa keluar dari pintu restoran ini!"     

"Kamu mau aku minta maaf?! Kamu sudah gila, ya?! Aku adalah korban di sini!" Gu Xuan'er dengan sengaja mengangkat tangannya untuk membuat semua orang melihat keadaannya yang 'malang'.     

Tetapi Yue Xinluo bersikap seperti tidak melihatnya karena dia percaya kepada Yue Zheng serta Lu Tiantian. Dia pun berkata, "Baiklah, karena kamu tidak mau minta maaf, maka kita akan menjadi serius mulai dari saat ini."     

Setelah mengatakan itu, Yue Xinluo mengeluarkan ponselnya, lalu menekan satu tombol dan sebuah pesan terkirim. Di saat yang sama, pusat keamanan Reddington Group mendapatkan pesan darurat dari Yue Xinluo.     

"Nona mendapatkan masalah, lokasinya ada di lantai paling atas Hotel XX, Kota B, Tiongkok. Semua tentara bayaran dan petugas keamanan yang ada di Kota B segera datang ke sana."     

10 menit kemudian, 10 mobil Hummer yang sudah dimodifikasi berhenti di bawah hotel. Kelompok pertama tentara bayaran masuk ke dalam lift untuk menuju ke atas gedung itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.