I'LL Teach You Marianne

The warrior



The warrior

1Sebenarnya Alice hanya memanggil 10 orang namun yang datang ke Luksemburg, namun saat ini mansion keluarga Clarke ada 15 pria berwajah datar dengan sorot mata tajam sedang duduk dengan tegak tanpa suara. 15 pria asing itu tak berbicara banyak saat Noah bertanya, salah satu diantara mereka hanya mengatakan kalau diminta datang ke Luksemburg oleh Erick Maguire. Mengetahui orang-orang itu mengenal tamu sang nyonya, Noah tak berani bicara lagi selain hanya menghidangkan makanan kecil serta minuman.     

Para pria bersetelan hitam-hitam itu duduk dengan tenang, perjalanan dari Swiss ke Luksemburg tak membuat mereka merasa lelah sama sekali. Saat hari semakin siang akhirnya Nicholas bangun, ia terkejut saat melihat jam di tangan kirinya sudah menunjukkan pukul 11 siang tanpa banyak bicara Nicholas pun bergegas menuju ke kamarnya untuk membersihkan diri tanpa membangunkan sang tuan. Sementara itu Erick yang sudah bangun sejak 10 menit sebelumnya saat ini sudah berada di dalam kamar mandi karena sudah dibangunkan oleh Alice yang yang menjadi orang paling pertama bangun di antara mereka berlima, sedangkan Anne dan Alan masih terlelap dalam mimpinya masing-masing di dua tempat tidur berbeda.     

"Alice, kau mengagetkanku,"protes Erick hampir berteriak saat Alice tiba-tiba berdiri didepan kamar mandi.     

Alice tersenyum lebar deretan gigi putihnya tanpa rasa bersalah. "Mereka sudah tiba disini."     

"Who?"     

"The warrior."     

"Secepat itu?"tanya Erick tak percaya.     

"Yep, dan bukan hanya 10 orang yang datang. Tapi mereka semua, saat ini mereka bahkan sudah berada di ruang tamu dengan membawa senjata lengkap."Alice menjawab lirih perkataan Erick, menjelaskan soal anak buah Jack yang sudah tiba di Luksemburg.     

Erick tersenyum, ia senang mendengar perkataan Alice. The warrior, sebutan untuk pembunuh bayaran yang menjadi anak buah terbaik Jack selama bertahun-tahun sudah berada di Luksemburg. Tanpa bicara Erick kemudian memastikan kesempurnaan penampilannya lagi sebelum keluar, ia harus segera bertemu dengan 15 orang yang sudah tak melakukan tugas berat selama hampir 2 tahun itu pasca Jack dinyatakan tewas. Erick harus menceritakan apa yang sebenarnya terjadi kepada sang tuan kepada ke 15 orang itu supaya saat mereka bertemu dengan Jack tidak terkejut, terlebih lagi saat ini sang tuan dalam kondisi tidak mengenal mereka semua. Karena itulah Erick harus segera bertemu dan memberitahukan tujuan mereka dipanggil ke Luksemburg.     

"Tetaplah disini, temani Nyonya sampai bangun. Tuan juga sepertinya masih tidur di luar,"ucap Erick pelan setengah berbisik.     

Alice mengangkat tangannya dan membentuk simbol 'ok' menjawab perintah kekasihnya, ia justru lebih senang menghabiskan banyak waktu bersama Anne karena banyak sekali hal yang masih belum Alice tanyakan pada Anne. Maka dari itu saat diminta Erick tetap dikamar bersama Anne yang masih tidur Alice sangat bersemangat.     

Ketika Erick keluar dari kamar Alice bisa melihat sang tuan masih tidur di depan pintu, Erick langsung meletakkan satu jarinya di depan mulut memberi instruksi pada Alice untuk tak membuat suara. Alice yang paham dengan istruksi dari Erick pun langsung menganggukkan kepalanya, ia menutup pintu dengan hati-hati ketika melihat Erick sudah berjalan menjauh sambil berjingkat supaya tak menimbulkan suara.     

"Pagi tuan, di ruang tamu saat ini ada 15 orang tanpa ekspresi sedang menunggu anda,"ucap Noah dengan cepat alih-alih mengucapkan selamat siang pada Erick yang baru saja turun dari tangga.     

Erick menipisnya bibirnya. "Mereka orangku, tenang saja. Tuan besar juga sudah tahu akan mereka, kau tenang saja."     

Noah langsung membatu, ia terkejut saat mendengar Erick menyebut tuan besar kepada tuan David Clarke. Otaknya pun langsung mengingat kata-kata Nicholas sebelumnya.     

"Oh Nick, ternyata dugaanmu benar. Orang ini benar-benar akan merebut posisimu sebagai asisten tuan muda,"ucap Noah dengan cepat sambil menutup rapat mulutnya, kedua mata membeliak karena ternyata ucapan Nicholas yang ia anggap omong kosong kini terjadi.     

Para pelayan yang melihat tingkah Noah yang aneh hanya diam, tak berani berkomentar dan memilih untuk melanjutkan pekerjaannya.     

Ketika Erick datang the warrior langsung bangun dari kursi untuk menyambutnya, namun Erick langsung memberikan kode pada pria berbadan besar itu untuk duduk kembali. Tanpa basa-basi Erick pun menceritakan semua yang ia ketahui soal Jack dan Alan, ke 15 pria itu nampak sangat terkejut saat mendengar perkataan Erick yang menyebut sang tuan memiliki saudara kembar. Pasalnya selama dalam perjalanan mereka mengira tuan mereka hanya sedang pura-pura, berakting menjadi cucu dari seorang bangsawan kaya di Luksemburg karena ingin menyembunyikan identitasnya dari para musuh yang mengintai.     

"Jadi itu benar-benar Tuan kita?"     

"Tuan Jackson Patrick Muller kita?"     

"Saudara kembar, menggantikan posisi maksudnya apa? Aku masih tak mengerti!"     

"Masalah ini terlalu rumit untuk otakku yang kecil."     

"Iya aku juga tak mengerti."     

"Benar Erick, katakan saja siapa orang yang harus kami bunuh?"     

Erick menggaruk kepalanya yang tak gatal, berbicara dengan para pria yang terbiasa memegang pistol itu membuatnya hampir hilang kesabaran karena ucapannya yang menjelaskan apa yang terjadi hampir 30 menit tak didengarkan sama sekali oleh orang-orang yang ada dihadapannya.     

"Intinya adalah saat ini Tuan tidak tahu siapa dirinya yang sebenarnya, yang dia tahu saat ini namanya adalah Alan Knight Clarke. Jadi kalian jangan pernah menyebut nama Jack kepadanya karena itu akan membuatnya marah, nanti pada saat kalian bertemu dengannya kalian pasti akan memahami ucapanku tadi,"ucap Erick pelan memperjelas perkataannya yang sebelumnya.     

"I got it."     

"Good, sekarang lebih baik kalian…"     

"Wow, ada tamu rupanya!"     

Suara Alan terdengar lantang membuat Erick menghentikan perkataannya, the warrior yang sejak tadi fokus pada Erick langsung mengalihkan pandangan mencari sumber suara dan terkejut saat melihat sang tuan berjalan mendekati mereka dengan penampilan acak-acakan karena baru saja terbangun pasca secara tak sengaja Anne menendang kakinya saat akan keluar dari kamar Alice.     

"Siang Tuan." Erick langsung menyapa dengan sopan pada Alan yang sudah berdiri dihadapannya dengan Nicholas yang mengekor disamping.     

Alan mengacuhkan salam Erick, ia lebih tertarik pada 15 orang pria berbadan tegap di hadapannya. "Siapa mereka?"     

"Kami biasa disebut the warrior yang melayani tuan kami dengan setia,"jawab salah seorang anggota the warrior dengan cepat, suaranya sedikit bergetar karena tidak percaya sang tuan tak mengenali mereka. Padahal sejak awal The warrior dibentuk, Jack adalah orang yang berperan penting dalam proses seleksi mereka semua.     

"Kalian orang-orang Erick Maguire? Wah hebat juga kau Erick, memiliki orang-orang seperti ini." Alan memuji Erick dengan tulus, ia lupa bahwa pemimpin dari para pria berbadan besar itu adalah dirinya.     

Seluruh anggota The warrior terkejut, mereka tak percaya mendengar kalimat itu terlontar dari bibir sang tuan yang sudah merekrut mereka bertahun-tahun lalu.     

"Yang hebat adalah tuanku Tuan Clarke, beliau yang merekrut mereka,"jawab Erick jujur.     

Alan terkekeh mendengar perkataan Erick, ia kemudian kembali mengalihkan pandangannya pada 15 orang pria yang berdiri tegap di hadapannya. "Baiklah, kalian lanjutkan perbincangan. Aku mandi dulu, rasanya hanya aku satu-satunya orang yang belum mandi disini."     

"Anda mandi atau tidak itu tak jadi masalah Tuan,"sahut Erick dengan cepat.     

Tawa Alan pun semakin keras mendengar perkataan Erick, sebenarnya ia tak masalah kalau tidak mandi. Akan tetapi karena saat ini ia punya tujuan lain akhirnya Alan tetap meninggalkan para tamunya bersama Nicholas yang berdiri tegak menatap Erick dan orang-orangnya. Alan mempercepat langkahnya menuju kamar tidurnya, feeling-nya mengatakan kalau saat ini Anne masih berada di kamar mandi dan ia ingin segera bergabung dengannya.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.