I'LL Teach You Marianne

Return of Jack



Return of Jack

2Jack hanya bisa diam saat mendengar perkataan semua orang yang ada dihadapannya, mulai dari dokter Leo, Luis dan sang kakek bergantian mencoba memberikan penjelasan pada Jack.     

"Maafkan kakek Jack, maafkan keegoisan kakek. Kakek tahu apa yang sudah kakek lakukan ini sangat kejam dan tidak adil untukmu, tapi percayalah tak ada niat sedikitpun dari kakek untuk mencelakaimu. Saat pertama kali Luis mengabari kakek perihal dirimu yang tak sadarkan diri setelah diselamatkan dari laut kakek merasa sangat terkejut dan bahagia karena kakek masih memiliki satu cucu lainnya yang masih hidup, karena itulah kakek meminta para dokter untuk menyelamatkan nyawamu dengan berbagai cara saat itu termasuk menstimulasi otakmu yang hampir mati menggunakan memori saudara kembarmu,"ucap tuan David Clarke pelan saat mengakhiri penjelasannya, suaranya serak menahan tangis.     

Jack menatap semua orang yang sedang mengelilinginya saat ini secara bergantian. "Lalu kenapa kalian memberitahuku soal hal ini sekarang?"     

Tuan David Clark mememberikan kode pada Luis dengan sebuah anggukan kecil yang langsung dipahami oleh Luis yang langsung berjalan dengan cepat bersama beberapa anak buahnya menuju kesebuah ruangan yang tertutup, tak lama kemudian Luis berjalan didepan anak buahnya yang mendorong sebuah peti mati yang terbuat dari kayu tigerwood yang memiliki ukiran indah dan huruf C besar di bagian samping kanan dan kiri peti.     

Kedua mata Jack menyipit saat melihat peti mati yang kini ada dihadapannya. "Kenapa ada peti mati disini?"     

"Di dalam peti mati ini terdapat sisa-sisa tulang belulang saudara kembarmu Alan Knight Clarke yang meninggal 2 tahun yang lalu Jack,"jawab tuan David Clarke serak.     

"Apa!!!!"     

Semua orang yang ada ditempat itu langsung menundukkan wajahnya termasuk Anne yang baru saja datang, hanya Jack yang membelalakan kedua matanya saat diberitahu jasad siapa yang bersemayam dalam peti mati megah yang ada dihadapannya.     

"Kenapa...kenapa dia tak dimakamkan? Bukankah dia sudah meninggal 2 tahun yang lalu?"tanya Jack dengan penuh emosi.     

"Karena banyak alasan Jack, salah satunya demi keselamatanmu juga,"jawab tuan David Clarke kembali.     

"Fuck...alasan gila apa itu!!! Kalian tahu bukan kalau didalam peti mati ini adalah manusia, memang kalian kira dengan kalian menyimpannya seperti ini dia akan bahagia dan tenang disana meski saat ini sisa tubuhnya ada di dalam peti mati yang mewah seperti ini? Tidak, tidak seperti itu!!! Alasan demi keselamatanku itu juga terlalu mengada-ada, kalau kalian tak mau ada publik yang tahu kalau Alan sudah meninggal kalian bisa memberikan upacara pemakaman biasa. Tanpa harus menyimpan sisa tubuhnya seperti ini, gila...ini benar-benar sangat gila."     

Tuan David Clarke langsung menutup rapat bibirnya saat menyadari sang cucu marah besar, ia pun semakin merasa bersalah karena tetap menyimpan sisa tubuh Alan di sebuah peti tanpa melakukan upacara pemakaman untuknya.     

Jack menarik nafas panjang melihat semua orang yang sedang menundukkan wajahnya ke bawah satu persatu sampai akhirnya tatapannya berhenti pada Anne yang berdiri dibelakangnya, tanpa bicara Jack lalu menghampiri istrinya dan langsung melingkarkan tangan besarnya ke pinggang Anne. "Katakan padaku, sejak kapan kau tahu semua ini Anne?'     

Anne yang terkejut karena di peluk Jack secara tiba-tiba, semakin kaget saat mendapat pertanyaan yang menohok dari suaminya.     

"Katakan Anne!!!"     

"Maaf Jack...aww.."     

Jack melepaskan pelukannya dan langsung mendorong Anne ke pintu dengan keras sehingga membuat tubuh Anne langsung menghantam pintu.     

"Kau adalah orang yang sangat aku percaya Anne, tapi kenapa kau juga merahasiakan hal ini dariku Anne? Kenapa kau tega melakukan ini padaku, padahal kau tahu bukan betapa besar..."     

"Ini bukan salah nona Anne Tuan muda, ini adalah ...."     

"Diam kau!! Siapa yang memerintahkanmu untuk bicara? Aku sedang berbicara dengan wanitaku dan kau tak berhak ikut campur!!" Jack langsung memotong perkataan Luis dengan suara meninggi yang menyebabkan Luis langsung terdiam tanpa suara.     

Beruntung Anne sempat berpegangan pada handle pintu jadi tubuhnya tak langsung mencium lantai yang keras, kedua mata Anne pun langsung berkaca-kaca seketika saat mendapatkan perlakuan kasar dari Jack yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.     

Karena tak tega melihat Anne menjadi bulan-bulanan sang tuan muda akhirnya dokter Leo mendekati Jack untuk berusaha menenangkannya, ia memberikan sebuah tablet pintar pada Jack yang awalnya sempat di tolak olehnya sampai akhirnya Jack menerima tablet pintar milik dokter Leo.     

"Lihatlah foto itu, semua orang itulah yang menyebabkan kami semua tetap merahasiakan ini darimu Tuan muda. Orang-orang itu adalah dalang dibalik kecelakaan mobil yang menewaskan Tuan muda Alan, mereka yang yakin saat itu sudah berhasil membunuh Tuan muda Alan langsung mendatangi rumah ini untuk bertemu dengan Tuan besar. Mereka ingin mengatakan kabar kematian Tuan muda secara langsung pada Tuan besar dengan harapan Tuan besar akan langsung meninggal terkena serangan jantung sehingga mereka semua bisa menguasai harta keluarga Clarke yang menjadi hak mu dan jika dari awal kami membongkar identitasmu pada semua orang maka kemungkinan mereka akan mencelakaimu juga, karena tujuan mereka selama ini memang ingin memutus garis keturunan keluarga Clarke sehingga Tuan besar tak punya ahli waris lagi dan mereka bisa mengusai harta yang bukan menjadi hak mereka,"ucap dokter Leo panjang lebar berusaha menceritakan secara ringkas mengenai alasan mereka semua tetap merahasiakan hal besar seperti ini darinya.     

Selama dokter Leo berbicara Jack tak mengalihkan pandangannya sedikitpun dari foto Roger Dauglas, ingatannya yang sempat terhenti di atas kapal pesiar pun kembali berputar.     

"Siapa laki-laki ini?"tanya Jack pelan pada dokter Leo.     

"Roger Dauglas, teman baik mendiang Tuan muda Alan yang juga sebagai dalang dibalik peristiwa kecelakaan yang merenggut nyawa Tuan muda Alan,"jawab dokter Leo dengan tegas.     

Jack menipiskan bibirnya. "Dia...pria ini adalah orang terakhir yang aku lihat sebelum aku jatuh ke air, aku bahkan sempat melihatnya dengan jelas tengah membawa sebuah tongkat diatas kapal saat aku sudah tercebur ke dalam air."     

"Apa!!"pekik semua orang ditempat itu secara bersamaan.     

Jack tersenyum. "Iya, aku yakin sekali pria inilah yang memukul kepalaku dan mendorongku jatuh ke laut saat itu. Wajah ini aku sangat ingat sekali dan tak mungkin salah."     

Tuan David Clarke menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya karena sangat terkejut, ia tak menyangka orang yang menyebabkan Jack hampir kehilangan nyawanya juga Roger Dauglas. Orang yang sama, yang sudah membunuh cucunya yang lain.     

Saat semua orang sedang marah besar pada Roger Dauglas perlahan Jack menoleh ke arah Erick yang berdiri disamping Nicholas yang sejak tadi terus meneteskan air mata, mengetahui kenyataan kalau sang tuan yang ia layani sudah meninggal hati Nicholas sangat hancur.     

"Kau ingat dengan pria yang berdiri tak jauh dari Tuan Kevin Cormier malam itu Erick?"tanya Jack pelan pada Erick.     

Kedua mata Erick membeliak. "Tuan, anda su-sudah tahu siapa saya?"     

Jack tersenyum. "Aku sudah berhasil mengingat semuanya sejak hari pertama aku sadar di rumah sakit yang ada di York Minster, aku tahu diriku adalah Jack dan sangat bingung saat semua orang yang ada diruangan perawatanku itu memanggilku dengan nama Alan. Bahkan Anne, dia juga menyebutku dengan nama Alan, karena itulah aku diam dan berusaha mencari tahu sendiri siapa sosok Alan sampai akhirnya aku tahu kalau selama ini aku hidup dengan ingatan dan identitas Alan Knight Clarke saudara kembarku."     

Kembali, semua orang dibuat terkejut mendengar perkataan Jack.     

"Ja-jadi kau sudah ingat semuanya Jack?"tanya tuan David Clarke tanpa sadar.     

"Yes, aku adalah Jackson Patrick Muller."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.