I'LL Teach You Marianne

Tewasnya Roger



Tewasnya Roger

1Setelah puas melampiaskan kemarahannya pada Roger, Jack  kemudian memerintahkan The warrior untuk memberikan pelajaran tambahan kepada pria yang sudah membunuh saudara. Tanpa diperintah dua kali anggota The warrior yang dipimpin Kendrick kemudian meraih tangan Roger yang terkapar di lantai, kemudian langsung menyuntikkan cairan yang sebelumnya sudah mereka tunjukkan kepada Roger saat datang berkunjung ke rumahnya beberapa hari lalu.      

Menyadari isi cairan yang disuntikkan kepadanya adalah cairan yang membuatnya tak akan bisa lagi menjadi seorang pria normal, Roger histeris. Bahkan teriakannya jauh lebih keras dari saat ia dipukuli oleh Jack, melihat kondisi sang putra yang menggila Ivan Dauglas pun ikut panik. Ia juga mengeluarkan beberapa umpatan untuk The warrior agar tidak menyuntikkan cairan berbahaya itu kepada putranya, seketika tubuhnya langsung lemas ketika saat melihat isi suntikan yang berisi cairan kebiri kimia sudah berpindah ke tubuh Roger. Sementara itu Roger masih meraung-raung meratapi nasibnya yang tidak akan bisa lagi merasakan kenikmatan dunia.      

"Itu hanyalah sebagian kecil hukuman yang pantas kau terima Roger, tidak setimpal dengan apa yang sudah kau lakukan kepada saudara kembarku. Meskipun kau sudah tidak bisa menjadi laki-laki normal lagi, setidaknya kau masih hidup tidak seperti Alan yang harus menunggu 2 tahun untuk mendapatkan pemakaman yang layak,"ucap Jack pelan sambil berlutut di hadapan Roger yang masih berguling-guling di lantai yang kotor.     

Karena tujuannya sudah selesai Jack kemudian memerintahkan anak buahnya untuk menyerahkan Roger pada polisi yang sudah berkoordinasi dengannya, begitu pula dengan Ivan douglas yang nampak sangat sedih ketika melihat putranya seperti orang gila dan tak berhenti berteriak hatinya hancur saat melihat putra kesayangannya seperti itu.      

Saat Ivan Dauglas dibawa keluar, Jack menghentikan langkah para polisi yang sedang memapah Ivan. "Bagaimana rasanya saat melihat putramu hancur seperti itu Ivan? Sungguh tidak nyaman bukan? Hal itu juga yang kakekku rasakan saat melihat Alan dibunuh secara keji oleh kalian, kau beruntung karena aku tak membunuh putramu itu jadi kau masih bisa melihat dan memeluknya. Sementara kakekku hanya bisa mendoakan dan mendatangi makam Alan saja jika sedang rindu, sungguh sangat tidak sepadan dengan apa yang kau rasakan saat ini. Jadi jangan pernah menyesali apa yang sudah terjadi pada Roger, karena itu adalah hasil dari kejahatan yang kalian lakukan selama ini."     

"Brengsek kau Jack...kau bukan manusia...kau…"     

"Well kau mungkin benar, aku adalah Lucifer yang ditugaskan untuk membasmi manusia gila harta seperti kalian." Jack langsung memotong perkataan Ivan secara sembarangan.      

Seketika tubuh Ivan Dauglas pun bergetar hebat, ia benar-benar sangat marah. Tanpa rasa sesal sama sekali Ivan kembali memberikan umpatan-umpatan pada Jack dan tuan David Clarke, ia melampiaskan amarahnya dan terus memaki tuan David Clarke yang dianggap sudah terlalu lama menjadi orang kaya. Para polisi yang mendengar perkataan Ivan pun hanya bisa menggelengkan kepalanya, mereka tak percaya seorang Ivan Dauglas yang selama ini punya citra baik ternyata adalah orang jahat yang tega menghilangkan nyawa seseorang untuk merebut kekayaan keluarganya. Tak lama kemudian dua mobil polisi yang membawa Roger dan Ivan secara terpisah itu pun pergi meninggalkan gedung tua tempat dimana Jack melampiaskan kekesalannya pada Roger untuk menuju kantor polisi, meskipun Roger meraung-raung minta dibawa ke rumah sakit namun para polisi itu tak mengindahkan permintaannya. Para polisi itu beranggapan luka fisik yang dialami Roger masih mampu mereka obati di kantor polisi, karena itu mereka tak mengabulkan permohonan Roger untuk pergi ke rumah sakit.      

Menyadari bahwa cairan yang akan membuatnya tak bisa ereksi lagi semakin menyebar dalam tubuhnya Roger semakin menggila, ia terus berteriak di dalam mobil polisi dengan air mata yang terus berlinangan di wajahnya. Roger benar-benar hancur saat ini, ia sudah tak punya masa depan lagi. Harapannya untuk menikmati tubuh-tubuh wanita seksi pun hilang, apalagi ia sudah memiliki obsesi yang sangat besar pada Anne. Mengingat semua hal itu kembali membuat Roger semakin histeris, para polisi yang satu mobil dengannya pun hanya bisa menatapnya penuh ejek. Mereka tak ada yang berniat menenangkan Roger, setelah kejahatannya tersebar para polisi itu juga kesal pada Roger dan ayahnya yang dianggap terlalu serakah akan harta yang bukan miliknya. Nama keluarga Dauglas benar-benar sudah tak dihargai masyarakat lagi, mereka kini menaruh iba pada keluarga Clarke yang harus kehilangan salah satu pewarisnya yang sangat baik.      

Jack dan keluarganya juga pergi meninggalkan gedung tua tepat dibelakang dua mobil polisi yang membawa Roger dan Ivan, Jack masih sangat marah saat ini karena Roger sudah menargetkan Anne, wanitanya. Selama perjalanan pulang tak ada satupun dari mereka yang berani berbicara dengan Jack, termasuk kakeknya sendiri. Mereka larut dalam pikirannya masing-masing, semua orang yang tak tahu bagaimana Jack yang sebenarnya masih sangat terkejut. Kemampuan bela dirinya yang hebat benar-benar menyempurnakan dirinya, tak seperti Alan yang semasa hidupnya selalu dijaga para bodyguardnya sehingga ia tak punya kemampuan bela diri seperti Jack dan satu hal ini kembali membuat taun David Clarke sedih. Ternyata caranya membesarkan Alan salah, seharusnya Alan bisa tumbuh besar seperti Jack yang mampu menjaga dirinya. Tanpa diketahui siapapun tuan David Clarke meneteskan air matanya, ia meminta maaf pada Alan dalam hati karena tak bisa memberikan yang terbaik padanya. Namun tak lama kemudian tuan David Clarke tersenyum saat menyadari satu hal besar lainnya bahwa ia memiliki Jack yang luar biasa, cucu keduanya yang tak mungkin akan ia temukan kalau tidak ada peristiwa naas yang menimpa Alan.      

"Kenapa kakek melihatku seperti itu?"tanya Jack pelan saat menyadari pandangan kakeknya terus tertuju padanya.     

Tuan David Clarke tersenyum. "Memangnya ada larangan kakek menatap cucunya?"     

"Tentu saja tidak, hanya sedikit aneh saja saat kakek menatapku tanpa berkedip seperti itu."      

Perlahan tuan David Clarke meraih tangan Jack dan menggenggamnya erat. "Terima kasih sudah datang, dalam kehidupan kakek yang sudah tak lama ini."      

"Kakek bicara apa!! Umur kakek masih panjang, jangan asal bicara seperti itu,"sahut Alan ketus, ia tak suka mendengar perkataan sang kakek yang dianggapnya tak masuk akal.      

"Karena itulah kakek ingin mengucapkan terima kasih padamu karena sudah menyelesaikan beberapa hal yang tak bisa kakek lakukan, seandainya Alan masih hidup pasti rasanya sangat menyenangkan melihat kalian berdua membangun keluarga masing-masing. Kau harus bahagia Jack, Anne adalah gadis yang baik. Dia luar biasa, kau tak akan mungkin mendapatkan wanita yang sepertinya di luar sana,"ucap tuan David Clarke pelan.     

Jack tersenyum. "Iya kek, aku tahu. Tenang saja, aku tak akan mungkin menyia-nyiakan Anne. Kakek tak tahu betapa sulitnya aku dulu menaklukan hatinya yang sedingin batu jaman purbakala."     

Tuan David Clarke terkekeh geli mendengar perkataan Jack, banyak hal memang belum ia ketahui dari hubungan Jack dan Anne. Saat sudah hampir sampai di mansion tiba-tiba Nicholas memekik cukup keras dan membuat semua orang yang ada di dalam mobil terkejut.      

"Ada apa Nick?"tanya Jack dingin.     

Nicholas menoleh dan menatap sang tuan sambil mengulurkan ponselnya. "Silahkan baca sendiri Tuan."     

Jack yang penasaran langsung menerima ponsel pemberian Nicholas dan langsung membuka lebar kedua matanya saat membaca pesan yang dikirimkan polisi yang sedang membawa Roger Dauglas ke kantor polisi.     

"Apa yang terjadi Tuan muda?" Luis yang sejak tadi diam akhirnya bicara karena penasaran.      

Jack mengangkat wajahnya dan menatap semua orang yang tertuju padanya. "Roger, dia bunuh diri dengan menembakkan pistol ke kepalanya sendiri tepat saat mereka baru saja tiba di kantor polisi."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.