I'LL Teach You Marianne

Sudah siap



Sudah siap

0Setelah konferensi pers yang dilakukan keluarga Clarke mendadak saham Muller Finance Internasional dan Clarke Enterprice melonjak tajam, berbondong-bondong wartawan dari Swiss berdatangan menuju Luksemburg untuk memastikan sang ceo Muller Finance Internasional masih hidup. Banyak spekulasi berkeliaran di masyarakat, sang ceo Muller Finance Internsional pun disebut sebagai seorang pria yang bertanggung jawab pada keluarganya karena rela mengorbankan dirinya demi menguak kasus pembunuhan sang saudara kembar. Nama Jackson Patrick Muller dan Alan Knight Clarke pun langsung menduduki pencarian teratas di berbagai platform media sosial, nama tuan David Clarke sebagai salah satu orang berpengaruh di Luksemburg pun terbawa juga sampai akhirnya nama mendiang Calvin Clarke yang berganti menjadi Calvin Muller juga ramai dibahas. Akhirnya salah satu rahasia kelam keluarga Clarke akhirnya terbongkar, kerenggangan hubungan Calvin dan ayahnya kembali dibahas. Namun semua itu akhirnya berhasil di redam oleh Jack yang lagi-lagi memberikan pernyataan bahwa hubungan ayah dan ibunya dan sang kakek baik-baik saja, Jack kembali menyelamatkan wajah tuan David Clarke dari publik.     

Para pelaku yang terlibat dalam kecelakaan mobil yang di dalangi Roger Dauglas pun mulai menyerahkan diri satu persatu ke polisi, mereka lebih memilih menyerahkan diri karena tak mau mendapatkan hukuman yang lebih besar. Sementara para polisi, pengacara dan hakim yang sudah di suap Ivan Dauglas 2 tahun lalu nampak sedang berkumpul di rumah pria yang tangannya pebuh dengan luka sayatan itu. Mereka bergidik ngeri saat melihat luka sayatan di tangan Ivan dan Roger putranya, video tentang keberadaan Roger di kapal pesiar yang dinaiki Jack 2 tahun lalu juga mulai beredar di publik. Kemunculannya dalam rekaman cctv itu terlihat jelas tak lama setelah Jack dinyatakan hilang, sehingga pernyataan Jack yang mengatakan kalau ia dipukul dan didorong ke laut oleh seseorang yang juga sudah mencelakai saudara kembarnya pun mulai dibicarakan banyak orang.     

"Bagaimana ini Daddy, kenapa rekaman cctv di kapal itu masih ada yang tertinggal?"tanya Roger sedikit panik saat melihat dengan jelas gambar dirinya yang muncul dalam rekaman video viral yang di keluarkan oleh pihak kapal pesiar yang berhasil Erick hubungi.     

"Jangan panik, kita masih bisa mengelak. Lagipula gambar itu tak terlalu jelas, kau hanya tinggal jangan mengatakan hal yang sebenarnya saja. Jangan katakan yang sebenarnya, jika para penyidik nanti mengintrogasimu jangan pernah bilang kau pernah ada di kapal pesiar itu,"jawab Ivan Dauglas tanpa pikir panjang, ia lupa bahwa ada nama Roger Dauglas di manifest kapal pesiar mewah itu.     

"Apakah itu berhasil?"     

"Pasti, kau tenang saja nak. Daddy tak akan membiarkanmu dipenjara, Daddy akan melakukan segala cara untuk membuatmu bebas. Percaya pada Daddy,"sahut Ivan Dauglas dengan penuh semangat.     

Para pejabat yang di suap Ivan pun nampak menanggukkan kepalanya saat Ivan mengatakan pada mereka semua untuk tidak mengatakan apapun jika ada petugas yang datang, mereka lagi-lagi melakukan kesalahan yang besar dengan mematuhi Ivan Dauglas tanpa tahu kalau pembicaraan mereka di rumah Ivan Dauglas sudah di sadap menggunakan alat sadap yang dipasang Kendrik sang pemimpin The Warrior yang beberapa hari lalu datang dan meneror Ivan dan Roger Dauglas. Semua pembicaraan di rumah Ivan Dauglas didengar dengan baik oleh para polisi yang ada di mansion keluarga Clarke, mereka sangat malu sekali saat tahu atasan mereka ternyata sudah bersekongkol dengan penjahat.     

Sementara itu Jack yang baru saja kembali dari pemakaman setelah upacara pemakanan Alan nampak terlihat sangat marah sekali saat mendengar apa yang Ivan Dauglas rencankan saat ini, ia sangat marah saat ini. Begitu juga dengan Luis yang juga terpancing emosi, jiwanya sebagai seorang polisi khusus pun memberontak saat mengetahui ada penjahat tak tahu diri seperti Ivan dauglas.     

"Maafkan kami Tuan Clarke, maafkan kami yang dulu tak mendengarkan anda,"ucap seorang perwira polisi dari kantor polisi pusat Luksemburg meminta maaf pada tuan David Clarke yang baru kembali dari makam.     

"Maafkan kebodohan kami Tuan, ini murni karena ketidakpiawaian kami dalam mengurus para staf kami,"imbuh seorang hakim senior ikut meminta maaf pada sang penguasaha nomor satu di Luksemburg itu penuh sesal, ia merasa sangat malu saat tahu anak buahnya ternyata sudah menerima suap untuk menutup kasus kecelakaan yang menewaskan Alan Knight Clarke.     

Tuan David Clarke tersenyum simpul, ia tak semarah sebelumnya. Mungkin karena saat ini Alan sudah mendapatkan pemakaman yang layak emosinya pun lebih terkontrol, apalagi Jack juga sudah berhasil mengingat siapa dirinya sendiri. "Aku serahkan semuanya pada kalian, kalian lah yang lebih pantas dan berhak menghukum orang-orang yang sudah menerima suap seperti itu."     

"Tentu Tuan, tentu...kami akan mengawal kasus ini sampai tuntas. Termasuk hukuman yang sepadan untuk orang-orang yang sudah mengecewakan anda itu,"ucap sang hakim senior dengan cepat.     

Jack yang sejak tadi berdiri dan hanya menjadi pendengar yang baik lalu mendekati orang-orang penting itu dan melingkarkan tangannya ke pundak Luis yang selalu setia dibelakang kursi roda tuan David Clarke.     

"Untuk masalah mereka aku percayakan pada kalian, tapi Ivan dan Roger Dauglas bagianku. Aku ingin menagih hutag yang dibuat ayah dan anak itu, apalagi Roger yang juga sudah mencoba membunuhku malam itu. Apakah jika aku melakukan hal ini kalian semua tak masalah?" tanya Jack pelan dengan sorot mata tajam.     

"Si-silahkan Tuan muda, ta-tapi jangan main hakim sendiri,"jawab sang perwira polisi senior yang sangat mengenal Luis.     

"Tenang, aku tak akan menggunakan tanganku untuk menyentuh mereka,"ucap Jack dengan senyum penuh arti.     

Para polisi senior yang ada dihadapannya pun hanya bisa tersenyum kecut, mereka saat ini benar-benar malu dan merasa bersalah sehingga tak berani berkata tidak pada Jack. Sementara Luis nampak tersenyum lebar saat menantap mantan rekan kerjanya yang tak bicara apa-apa sejak datang di mansion keluarga Clarke, dia merasa malu karena sudah gagal mendidik anaknya menjadi polisi yang baik. Anaknya adalah salah satu orang yang menerima suap Roger Dauglas untuk menutup kasus kecelakaan Alan dua tahun yang lalu.     

Karena semua bukti sudah didapatkan para polisi itu pun bergegas pergi dari mansion keluarga Clarke untuk menangkap para petugas yang sudah di suap Ivan dan Roger Dauglas, mereka membawa serta rekaman pembicaraan untuk dijadikan alat bukti tambahan. Saat melihat para mantan rekan kerjanya pergi senyum Luis mengembang dan hal itu disadari tuan David Clarke.     

"Apa kau menyesal sudah melepas seragammu Luis?"tanya tuan David Clarke pelan.     

"Mana mungkin Tuan, aku justru sangat bangga. Aku keluar dari kepolisian dengan kepala terangkat tak seperti para rekan kerjaku yang sangat malu itu kerena gagal mendidik anak-anak mereka,"jawab Luis sambil tersenyum.     

Mendengar perkataan asistennya tuan David Clarke tersenyum lebar. "Terima kasih Luis, nanti kalau aku sudah tidak ada kupasrahkan semuanya padamu. Tolong teruskan keinginanku untuk melihat Jack dan Anne bahagia."     

Deg, jantung Luis berdetak sangat cepat.     

"Anda kenapa bicara seperti itu Tuan?"tanya Luis dengan cepat.     

"Hidup dan mati adalah rahasia Tuhan, saat ini jika aku dipanggil Tuhan aku sudah siap Luis. Setidaknya keinginanku untuk memberikan pemakaman yang layak untuk cucu yang aku besarkan dengan penuh kasih sayang sudah berhasil aku lakukan, saat ini Jack juga sudah kembali menjadi dirinya sendiri. Meski satu keinginanku belum tercapai untuk melihat anak dari Jack dan Anne, rasanya aku sudah cukup puas. Aku tak mau jadi manusia serakah,"jawab tuan David Clarke lembut.     

"Saya tahu Tuan, tapi tolong jangan bicara seperti itu. Umur anda masih panjang Tuan, anda juga baru bersama Tuan muda Jack. Jadi tetaplah semangat Tuan,"sahut Luis kembali.     

Tuan David Clarke pun memejamkan kedua matanya mendengar perkataan Luis, ia lalu mengangkat wajahnya ke atas ke arah langit yang sedang sangat cerah. Dari tempatnya berdiri Anne hanya bisa diam mendengar percakapan sang kakek dan asistennya, ia tak bisa bicara banyak karena masih sedih karena sampai saat ini Jack masih mendiamkan dirinya.     

Sementara itu Jack yang sedang berdiri di area taman pasca mengantar para polisi dan anak buahnya untuk pergi ke rumah Ivan dan Roger Dauglas nampak berkacak pinggang, ia terlibat pembicaraan serius dengan Erick dan Nicholas yang sudah sangat akur saat ini.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.