I'LL Teach You Marianne

Sambutan untuk Aaron



Sambutan untuk Aaron

1Lisboa, Portugal     

Di sebuah mansion berwarna serba putih saat ini sedang terjadi sebuah percakapan yang sangat serius antara sang tuan rumah dan tamunya yang baru datang dari London. Gregorio Joseph sang menteri pertahanan portugal saat ini menyambut kedatangan Aaron yang dibawa pulang putri keduanya Lily-Rose.     

"Apa yang kau miliki sampai berani meminang putriku ini tuan Connery?"tanya Gregorio sang tuan rumah dengan suara bariton yang khas.     

Aaron yang sejak tadi menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di rumah itu terlihat tenang. "Kami saling mencintai Tuan."     

"Cinta...cih!! Kau kira jaman sekarang berumah tangga hanya cukup makan cinta, jangan naif anak muda,"sahut pria setengah baya yang usianya tidak jauh berbeda dengan Gregorio Joseph.     

"Paman!!"     

Aaron langsung menggenggam tangan Rose yang baru berteriak, ia menenangkan Rose agar tak terpancing. Dari tempat duduknya Gregorio tersenyum dengan apa yang dilakukan Aaron pada putri keduanya yang keras kepala.     

"Selain cinta apa lagi yang bisa kau berikan pada putriku?" Gregorio kembali bertanya dengan tenang.     

Aaron kembali menatap mata sang menteri pertahanan Portugal tanpa rasa takut. "Kebahagiaan yang tak pernah ia dapatkan selama berada di rumah ini."     

Zzzz     

Suasana hening langsung terasa setelah Aaron bicara dengan sangat berani itu, semua orang yang berada di ruang tamu serba putih itu terkejut saat mendengar keberanian Aaron bicara. Rose sendiri bahkan sangat terkejut dan terlihat menutup mulutnya dengan cepat setelah Aaron bicara.     

"Meskipun saya dan Rose baru saling mengenal tapi saya memahami keinginannya yang selama ini tak didukung siapapun, oleh karena itu saya memberanikan diri menemui anda sebagai ayah kandungnya untuk meminta restu atas hubungan serius kami ini. Saya memang tak berjanji bisa membahagiakannya, tapi saya yakin mampu membuatnya menjadi satu-satunya wanita yang paling berbahagia di dunia dengan menjadi pasangan saya." Aaron kembali menambahkan perkataannya yang sempat terhenti.     

Tak ada jawaban dari Gregorio Joseph, pria itu masih menutup rapat mulutnya tanpa mengalihkan pandangannya dari Aaron dan Rose yang duduk berdampingan. Sementara semua orang yang ada diruang tamu itu masih menunggu respon Gregorio, termasuk Daiana Joseph ibu Rose.     

Suasana benar-benar tegang, sampai akhirnya tiba-tiba Gregorio tertawa terbahak-bahak. Pria itu tertawa dengan keras sampai membuat semua orang takut, pasalnya hanya ada dua kemungkinan yang membuat Gregorio tertawa. Pertama karena ia suka dan yang kedua karena ia marah, semua orang yang mengenalnya pun saat ini tak ada yang tahu saat ini Gregorio tertawa karena apa. Sampai pada saat Gregorio bangun dari kursinya dan berjalan mendekati Aaron.     

"Aku suka pada anak muda yang jujur sepertimu Tuan Connery, sepertinya kau memang cocok untuk putriku yang pembangkang ini,"ucap Gregorio pelan sembari mengulurkan tangannya ke arah Aaron.     

Dengan cepat Aaron bangun dari kursi dan langsung menerima uluran tangan Gregorio Joseph. "Jadi anda merestui kami?"     

"Hahaha...kau ini lucu, bukankah tadi kau meminta restu padaku dan kenapa bertanya lagi setelah aku memberi restu,"jawab Gregorio sambil tertawa.     

Rose yang sangat terkejut mendengar perkataan sang ayah langsung bangun dari kursinya dan secepat kilat menjatuhkan tubuhnya ke pelukan sang ayah. "Terima kasih Daddy, terima kasih."     

Gregorio tersenyum, ia kemudian menepuk-nepuk punggung putri kecilnya yang sudah dewasa itu. "Asalkan keputusan ini bisa membuatmu bahagia Daddy akan mendukungnya sayang,"bisiknya lirih ke telinga Rose.     

"I love you Daddy!!"sahut Rose dengan keras yang akhirnya membuat Gregorio memejamkan kedua matanya karena terharu, sudah hampir 2 tahun ia bersitegang dengan Rose sampai puncaknya 1 tahun yang lalu Rose memutuskan untuk meninggalkan Portugal dan tinggal seorang diri di luar negeri tanpa pengawasannya sampai akhirnya hari ini Rose kembali dengan membawa seorang pria yang mengaku ia cintai. Gregorio benar-benar merasa sangat bersyukur karena Rose sudah banyak berubah, bahkan mau memeluknya terlebih dahulu melupakan pertengkaran terakhir mereka dimana Rose bersumpah tidak akan pernah datang lagi dan menemui sang ayah. Pasalnya saat itu Gregorio memarahi Rose karena tak mau bekerja di perusahaan keluarga dan memilih untuk meraih cita-citanya sebagai wartawan, yang mana hal itu adalah sebuah hal yang tidak bisa ia terima. Sebagai menteri pertahanan Portugal ia tidak mungkin membiarkan putrinya bekerja sebagai wartawan, karena itulah ia waktu itu menentang keputusan Rose sampai akhirnya Rose memilih keluar dari rumah.     

Daiana Joseph menyeka air mata harunya, ia sangat bahagia melihat suami dan putri tercintanya kembali saling menyayangi. Perlahan Daiana berjalan mendekati Aaron dan memeluknya erat.     

"Terima kasih Aaron, terima kasih sudah membawa putri kecilku pulang,"ucapnya lirih.     

"Saya tak melakukan apa-apa Nyonya, saya hanya…"     

Daiana langsung melepaskan pelukannya pada Aaron. "Tidak, jangan panggil aku Nyonya. Kau adalah calon suami Rose, jadi kau bisa memanggilku Mommy. Sama seperti Rose."     

"Bolehkah?"     

"Tentu saja, kau juga harus memanggilku Daddy, Aaron." Gregorio Joseph menyela perkataan Aaron.     

Aaron tersenyum mendengar perkataan Gregorio, ia kemudian berjalan mendekati Gregorio yang tengah mengulurkan tangan padanya. Mereka kemudian berpelukan erat di depan Rose yang sedang berkaca-kaca, ia terharu ternyata ayahnya merestui hubungannya dengan Aaron. Padahal sebelumnya Rose sangat takut.     

Dari sisi lain seorang pemuda yang usianya tak jauh dari Aaron terlihat kesal, ekspresi tidak suka pada Aaron tergambar jelas di wajahnya. Pria itu adalah salah satu asisten Gregorio Joseph yang menaruh hati kepada Rose selama hampir 3 tahun terakhir, namun ia belum sekalipun mengungkapkan perasaannya pada Rose karena takut membuat Gregorio yang tak lain adalah atasannya sendiri marah kepada dirinya. Karena itu ia menyimpan perasaannya dalam hati tanpa sempat mengungkapkannya kepada Rose, sampai akhirnya hari ini ia harus mendapatkan kenyataan pahit di mana Rose, gadis yang ia sukai justru membawa seorang pria pulang setelah tinggal selama 1 tahun di luar negeri. Pria bernama Rigo itu pun menyesali kebodohannya yang tak pernah mengungkapkan isi hatinya pada Rose sampai akhirnya kekecewaanlah yang kini ia dapatkan.     

Setelah percakapan yang cukup panjang akhirnya Aaron diterima baik oleh keluarga Rose, ia kemudian diajak untuk menikmati makan bersama dengan keluarga sang menteri pertahanan Portugal. Meski awalnya Aaron terlihat canggung, namun karena ada Rose disampingnya Aaron pun mulai bisa menyesuaikan diri. Suasana semakin hangat ketika Hugo Michael kakak Rose, yang menjadi salah satu perwira muda angkatan darat Portugal pulang. Pria tampan yang sangat merindukan adiknya itu langsung memeluknya erat dan cukup terkejut saat mendengar Rose membawa pulang kekasihnya, Hugo Michael pun langsung menemui Aaron dan mengakrabkan diri dengannya.     

Kembali merasakan keutuhan keluarga membuat Aaron sedikit terharu, ia bahkan sempat menitikkan air matanya dan terlihat langsung oleh Daiana Joseph.     

"Rose boleh bertunangan dengan Aaron, tapi harus aku dulu yang menikah,"ucap Hugo Michael tiba-tiba menyela perkataan ayahnya yang sedang meminta pendapat Aaron soal waktu untuk tukar cincin.     

"Kakak!!!"     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.