I'LL Teach You Marianne

Tragedi penghujung malam



Tragedi penghujung malam

1Sebuah Eurocopter EC135 yang memiliki logo huruf C besar nampak mendarat di helipad yang berada di taman belakang mansion keluarga Clarke, Anne sudah berganti pakaian setelah pakaian pilihan pertamanya di komplain Jack. Dengan menggunakan celana jeans, sepatu boots selutut berwarna hitam yang senada dengan t-shirt nya Anne terlihat menawan. Padahal ia tak menggunakan makeup dan hal itu membuat Jack kesal, ia jengkel melihat Anne yang terlihat makin mempesona dengan gaya pakaiannya yang sekarang.     

"Itu helikopter milik siapa?"tanya Anne polos.     

"Milik keluarga Clarke tentu saja."     

"Apa tidak masalah memakai helikopter selarut ini?"     

Jack terkekeh, ia tahu kemana arah pembicaraan Anne. "Aku ahli waris tunggal dari keluarga ini Anne, kau jangan khawatir. Kakek tak akan marah."     

"Tapi…"     

"Jangan bicara lagi, bukankah kau bilang ingin makan pizza. Cepat masuk, kasihan pilotnya sudah lama menunggu."     

Anne langsung mengerucutkan bibirnya saat mendengar perkataan Jack, dalam pose seperti itu ia terlihat sangat menggemaskan dan tentunya membuat Jack tak bisa bertahan. Tanpa bicara Jack lalu meraih tangan Anne dan menariknya dengan cepat lalu memberikan mencium Anne dengan rakus sampai membuat Anne membelalakan kedua matanya, setelah puas menikmati setiap inci dalam mulut Anne perlahan Jack melepaskan bibirnya dari bibir Anne.     

"Kau benar-benar racun yang memabukkan Anne, sekarang cepat masuk ke dalam helikopter sebelum aku membawamu masuk ke dalam kamar dan…"     

Belum selesai Jack bicara Anne langsung berlari menuju helipad tempat dimana Eurocopter EC135 berwarna hitam milik keluarga Clarke berada, Anne langsung duduk dan menggunakan headphone di kedua telinganya tanpa disuruh. Tak lama kemudian Jack pun sudah berada di dalam helikopter, akan tetapi ia tidak duduk disamping Anne melainkan di samping pilot.     

"Kenapa kau.."     

"Aku akan duduk disini, kau duduklah di belakang dengan tenang." Jack langsung memotong perkataan Anne dengan cepat, Jack memilih sedikit menjaga jarak dengan Anne karena tak mau lepas kontrol.     

Mendengar perkataan Jack membuat sang pilot tersenyum tipis. "Apa anda sudah siap Tuan?"     

"Tentu."     

"Baiklah saya akan mulai menerbangkan helikopter ini,"ucap sang pilot kembali.     

Jack pun menghembuskan nafas panjang, berurusan dengan Anne benar-benar membuat Jack tersiksa sendiri. Setelah sang pilot melakukan komunikasi dengan menara pengawas terdekat akhirnya Eurocopter EC135 pun diizinkan terbang, Anne hampir berteriak saat helikopter mulai mengudara. Anne terlalu antusias dan semangat, Jack yang duduk disamping pilot pun hanya tersenyum saat mendengar celotehan Anne yang mengagumi keindahan kota Luksemburg di jam 3 pagi.     

Perjalanan menuju Paris ditempuh selama hampir 1 jam 5 menit, selama itu juga Anne terus melihat ke bawah mengagumi keindahan setiap tempat yang mereka lewati. Eurocopter EC135 yang dinaiki Jack dan Anne akhirnya mendarat di Issy-les-Moulineaux Heliport, sebuah tempat khusus helikopter mendarat. Karena berburu dengan waktu, Jack langsung mengajak Anne masuk ke sebuah mobil yang sudah menunggu mereka untuk pergi ke sebuah restoran pizza yang disebutkan oleh Jack sebelumnya dengan terburu-buru. Sebelum berangkat ke Paris Jack sudah meminta sang pemilik restoran pizza favoritnya di Paris untuk memperpanjang waktu buka mereka karena ia akan datang,oleh karena itu Jack harus segera tiba di restoran itu karena tak mau membuat sang pemilik restoran harus buka sampai pagi.     

Setelah mengendarai mobil selama 15 menit, mobil yang dikendarai Jack akhirnya tiba di sebuah restoran pizza yang masih buka di jam setengah lima pagi.     

"Mereka masih buka Jack,"ucap Anne takjub.     

"Tentu saja, ayo turun."     

Dengan penuh semangat Anne turun dari mobil dan langsung berjalan menuju restoran pizza yang sudah tak memiliki pelanggan itu, terlihat sangat sepi namun para pelayannya masih sangat bersemangat. Begitu Anne dan Jack datang sang pemilik restoran yang sudah mengenal Jack dan baik langsung menyambut mereka, tak lama kemudian sekitar 5 loyang pizza ukuran sedang langsung terhidang diatas meja. Anne yang sudah sangat lapar langsung makan, ia tak memperdulikan Jack yang masih mengobrol dengan sang pemilik restoran.     

"Kau temukan dimana wanita secantik ini Jack?"     

"Di Pinggir sungai sekitar 4 tahun yang lalu,"Jack menjawab santai pertanyaan Rudolf sang pemilik restoran sambil tersenyum.     

"Serius brengsek!!"     

"I'am...waktu itu aku sedang sangat kesal karena mantan kekasihku itu dan Tuhan langsung mengirimkan gantinya padaku."     

Rudolf mendengus. "Kau selalu beruntung brengsek, aku iri padamu. Dan aku bersyukur kau masih hidup Jack, kabar mengejutkan 2 tahun lalu itu hampir membuatku gila."     

Jack tersenyum, ia lalu menepuk pundak Rudolf. "Tuhan masih sayang padaku."     

"Tentu saja, aku tahu itu. Kau orang baik, ya sudah lebih baik kau makan. Temani istri cantikmu itu sebelum ditemani pria lain,"ucap Rudolf bergurau.     

"Akan kupatahkan kakinya jika ada yang berani berbuat itu."     

Rudolf terkekeh, ia kemudian masuk kembali kedalam kantornya dan meninggalkan sang tamu eksklusif yang sudah membayar lunas semua penjualan pizza hari ini. Sehingga besok pagi Rudolf tak perlu membuka restorannya karena uang yang diberikan Jack sudah cukup untuk membayar gaji 5 orang pekerjanya.     

Saat Jack duduk, Anne sudah menghabiskan 4 slice dari lima loyang pizza yang berbeda. Ia saat ini bahkan sedang menikmati Alice kelima dari varian rasa pizza yang terakhir.     

"Seenak itukah?"tanya Jack pelan sambil tersenyum, melihat cara Anne makan membuatnya kenyang.     

Anne mengangkat wajahnya dan menatap Jack. "Iya, ini pizza terenak yang aku makan. Terima kasih sudah membawaku kesini Jack."     

"Apapun untukmu princess."     

Anne tak merespon perkataan Jack, ia memilih untuk terus makan meskipun jantungnya berdetak lebih kencang saat ini. Pizza yang direkomendasikan Jack benar-benar enak dan Anne sangat menikmatinya, daging, keju dan toping lainnya begitu sempurna. Karena tak kuat menahan godaan akhirnya Jack pun ikut makan, ia mengambil satu potong pizza favoritnya dan langsung memakannya. Sesekali Jack menggerakkan tangannya ke arah Anne untuk menyeka sisa keju yang tertinggal di bibir Anne.     

Setelah hampir 45 menit semua potong pizza yang ada di 5 loyang habis tanpa sisa, Anne benar-benar lapar. Ia makan seperti monster yang tak berhenti-henti, bahkan Jack hanya diperbolehkan makan 3 slice saja sementara sisanya masuk ke dalam mulut Anne.     

"Kenyang sekali,"ucap Anne pelan sambil meraba perutnya yang sedikit buncit, bahkan kancing celana jeans yang ia pakai sudah ia lepas karena sakit.     

Jack melirik ke arah Anne yang masih duduk di sofa. "Kau benar-benar seperti babi Anne."     

"Babi...kemarin kau menyebutku kambing sekarang babi, besok apa lagi!!"     

Jack seketika terdiam, ia menyesali perkataan yang baru saja diucapkannya. Sementara Rudolf tersenyum puas melihat Jack ketakutan seperti itu, ia tak menyangka seorang Jackson Patrick Muller langsung ciut nyalinya berhadapan dengan istrinya.     

"Menikahlah, kau akan tahu bagaimana rasanya brengsek,"ucap Jack pelan saat berpamitan pada Rudolf.     

Rudolf mendekatkan tubuhnya pada Jack. "Aku belum siap, aku tak mau satu klub denganmu menjadi suami takut istri."     

"Fuck you!!"     

Rudolf tertawa lebar mendengar perkataan Jack, ia tahu Jack tak benar-benar marah. Rudolf lalu menutup restorannya setelah mobil yang dikendarai Anne dan Jack sudah tak terlihat lagi.     

Jack membawa Anne ke sebuah hotel untuk beristirahat, ia tak mau langsung pulang ke Luksemburg karena hari sudah mulai pagi. Meski awalnya Anne menolak namun akhirnya ia pasrah di bawa Jack ke hotel.     

"Jack, bisa hentikan mobilnya sebentar.     

Jack yang sedang konsentrasi membawa mobil langsung menoleh ke arah Anne. "Kau mau apa lagi?"     

"Perutku mual, sepertinya efek terlalu banyak makan pizza."     

"Ok tunggu."     

Jack langsung menghentikan mobilnya ketika sampai di sebuah taman, begitu mobil terhenti Anne langsung membuka pintu mobil dan mengeluarkan semua makanan yang baru ia makan.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.