I'LL Teach You Marianne

Balasan dari Anne



Balasan dari Anne

1Selama Aaron menceritakan semua hal tentang Leon yang ia ketahui Jack tak menyela sama sekali, ia terlihat sangat serius mendengarkan perkataan Aaron.     

"Sebenarnya aku juga tak terlalu yakin, pasalnya berita soal perceraian mereka belum muncul di pengadilan dan…"     

"Dan apa?"tanya Jack ketus.     

Aaron menatap Jack tanpa berkedip. "Dan aku juga ingin minta maaf padamu, selama kau menghilang aku mencoba beberapa kali mendekati Anne kembali. Namun Anne dengan tegas menolakku, semua bunga yang aku berikan padanya tak ada satupun yang ia terima. Anne benar-benar hanya mencintaimu saja, tapi karena aku sering memberikan bunga padanya akhirnya aku tahu kalau Leonardo Ganke selama 2 tahun terakhir juga berusaha untuk mendekatinya. Aku benar-benar minta maaf padamu Jack."     

Jack tersenyum mendengar perkataan Aaron, ia kemudian meletakkan satu tangannya di pundak Aaron. "It's ok, aku tak marah. Lagipula saat itu Anne belum terikat resmi menjadi istriku yang sah dimata negara dan agama, toh juga pada akhirnya Anne menolakmu mentah-mentah bukan? Jadi untuk apa aku harus marah, justru aku ingin berterima kasih padamu karena sudah menguji kesetiaan Anne padaku. Dan untuk masalah singa brengsek itu kau tenang saja, meskipun dia menceraikan istrinya yang penggoda itu akan kupastikan dia tak bisa menjangkau Anne lagi."     

"Kau tak marah padaku?"tanya Aaron kembali.     

"Mana mungkin aku marah, aku justru kasihan padamu yang selalu di tolak Anne haha…"     

Melihat Jack tertawa lebar Aaron pun ikut tertawa, sesekali ia menepuk pundak Jack dan mengatakan kalau ia adalah pria yang paling beruntung karena berhasil mendapatkan Anne. Anne yang sangat setia padanya.     

Perlahan Jack meraih gelas yang sudah berisi wiski dan melakukan toast dengan Aaron.     

"Kau juga harus bahagia dengan cinta monyet mu itu Aaron,"ucap Jack pelan sesaat setelah toast.     

Aaron terkekeh. "Pasti, Rose adalah pelabuhan terakhirku. Dia gadis yang membuatku berhasil melupakan Anne."     

"Demi kebahagiaan kita,"sahut Jack kembali sambil tersenyum.     

"Demi kebahagiaan kita."     

Setelah Aaron mengulangi perkataan Jack keduanya langsung menenggak habis minuman mereka di dalam gelas, Jack yang awalnya ingin tidur lebih cepat dengan Anne kini justru menikmati malam bersama Aaron. Sang teman sekaligus rival dalam bisnis dan percintaannya, meskipun pada akhirnya dialah yang selalu menang dari Aaron, Jack benar-benar bersyukur Aaron datang padanya hari ini. Karena ia bisa lebih cepat mengambil sikap atas usaha Leon yang masih berusaha mendekati Anne.     

Jack dan Aaron baru menyudahi minum mereka setelah Erick dan Nicholas kembali dari hotel dengan membawa dua koper besar milik Aaron dan Rose, meski sudah minum beberapa gelas wiski nama kesadaran Jack masih baik. Ia belum mabuk sama sekali, berbeda dengan Aaron yang terlihat mulai oleng. Karena tak mau membuat Aaron tidur diluar, Jack memerintahkan Erick dan Nicholas membantu Aaron kembali ke kamarnya. Sementara itu ia masih duduk di kursinya beberapa saat sambil menatap langit yang sudah semakin larut.     

"Terima kasih sudah menjaga Anne untukku Tuhan, terima kasih sudah membuat kami bersama lagi. Aku bersumpah akan menjaga Anne selama sisa hidupku,"ucap Jack pelan dengan senyum mengembang.     

Setelah berkata seperti itu Jack kemudian menyusul kedua anak buahnya yang membawa Aaron masuk ke dalam rumah, senyum Jack tersungging ketika melihat Aaron yang mabuk dan mulai bicara sembarangan saat dipapah oleh Nicholas dan Erick. Jack kembali mengingat awal-awal ia bertemu kembali dengan Anne di London, setelah Anne melarikan diri darinya setelah pertengkaran besar mereka di Newcastle Upon Tyne. Karena Aaron dibawa melalui lift menuju lantai dua Jack bisa menggunakan tangga dengan bebas, langkahnya ringan saat berjalan menuju kamarnya. Setelah semua yang terjadi selama beberapa hari terakhir ini Jack merasa lebih tenang dan nyaman, apalagi saat ini orang-orang yang sudah membuat kakeknya sedih sudah mendapatkan balasan yang setimpal.     

Karena malam sudah sangat larut Jack terlihat hati-hati sekali ketika masuk ke dalam kamarnya, ia tak mau mengganggu istirahat Anne. Jantungnya pun berdetak lebih cepat saat melihat tak ada tanda-tanda keberadaan Anne diranjang, tanpa pikir panjang Jack langsung masuk ke dalam kamar dan terdiam saat melihat Anne tertidur di sofa dalam posisi duduk sambil memeluk boneka dengan kepala miring ke samping kanan. Tanpa pikir panjang Jack langsung mendekati sofa dan menyentuh pipi Anne dengan lembut.     

"Wake up baby,"bisik Jack lirih.     

Anne tak merespon perkataan Jack, ia masih terlelap dalam alam buaian. Tanpa Jack tahu Anne baru tidur sekitar 30 menit yang lalu, meski ia sudah masuk ke kamarnya lebih dari 2 jam yang lalu.     

Karena Anne masih diam dan tak memberikan respon akhirnya Jack meraih tubuh Anne dan menggendongnya ke ranjang, dengan hati-hati Jack membaringkan Anne diatas ranjang besar mereka. Anne terlihat seperti bayi besar yang tak merespon apapun yang terjadi disekitarnya, karena sudah mengantuk Jack lalu berjalan menuju kamar mandi untuk berganti pakaian. Akan tetapi begitu masuk kamar mandi Jack langsung menutup hidupnya saat mencium aroma wangi yang sangat menyengat di dalam kamar mandi.     

"Sepertinya para pelayan itu menggunakan satu botol pewangi di kamar mandi ini,"ucap Jack pelan sambil menutup hidung, karena tak kuat mencium aroma yang menyengat itu akhirnya Jack bergerak cepat.     

Setelah menyikat gigi dan mandi dengan gerakan super cepat Jack lalu keluar dari kamar mandi tanpa memakai handuk ataupun piyama mandinya, tubuhnya yang polos pun dapat terlihat jelas. Dan Jack hampir kena serangan jantung saat melihat Anne duduk di ranjang menatapnya lurus dengan rambut panjang yang tergerai acak-acakan.     

"Anne, apa yang kau lakukan?"pekik Jack kaget.     

"Aku tak bisa tidur,"jawab Anne lirih sambil membuang muda, ia tak mau menunjukkan wajahnya yang merona karena melihat Jack berdiri dihadapannya tanpa menggunakan apapun.     

Jack berkacak pinggang. "Kenapa tak bisa tidur?"     

Anne menelan ludahnya, dari ekor matanya ia masih bisa melihat betapa luar biasanya otot-otot yang membingkai perut dan paha Jack.     

"P-pakai handuk, memangnya kau tak dingin bertelanjang seperti itu di larut malam seperti ini,"jawab Anne terbata.     

Jack akhirnya sadar kalau ia belum memakai apapun saat keluar dari kamar mandi, tanpa bicara Jack lalu meraih piyama tidurnya yang berada tak jauh darinya dan langsung memakainya tanpa bicara. Setelah seluruh tubuhnya terlindungi Jack kemudian mendekati Anne yang sudah menghadap ke arah lain, Jack duduk di ranjang tepat dibelakang Anne dengan hati-hati.     

"Bukankah beberapa menit yang lalu kau tidur dengan nyenyak, tapi kenapa tiba-tiba terbangun?"tanya Jack pelan.     

Anne menggigit bibir bawahnya. "Kau sudah pakai baju?"     

"Sudah, lihat saja sendiri,"jawab Jack menggoda Anne     

"Tak usah,"sahut Anne ketus.     

Jack terkekeh. "Kau belum menjawab pertanyaanku Anne."     

Anne langsung membalik tubuhnya dan menatap Jack dengan tajam. "Kau sudah ingat aku sekarang?"     

"Kenapa bicara seperti itu?"tanya Jack bingung.     

"Setelah kau sadar satu minggu yang lalu saat masih berada dirumah sakit yang ada di York Minster, kau menjadi orang lain yang sangat kejam padaku."     

"Bukan begitu Anne, aku hanya…"     

"Kau marah padaku karena aku tak mengatakan yang sebenarnya padamu?"Anne langsung memotong perkataan Jack dengan cepat.     

"Itu… aku…"     

Bug, Anne memukul dada Jack dengan kuat.     

"Harusnya aku yang marah padamu, kau sudah mengingkari janji yang sudah kau buat dulu. Kau yang lebih dulu bersalah padaku, harusnya aku yang marah padamu. Bukan kau yang marah padaku!!'     

Jack mengernyitkan keningnya. "A-apa maksudmu Anne, aku tak mengerti."     

Anne menggigit bibir bawahnya dengan kedua mata yang langsung berkaca-kaca. "Sudahlah, tak perlu dibahas. Kau memang menyebalkan, aku benci padamu!!!"     

Setelah berkata seperti itu Anne langsung berbaring diranjang lalu menggulung tubuhnya seperti lumpia menggunakan selimut dan hampir membuat Jack terjatuh kalau ia tak lekas bangun dari tempat tidur dan berdiri di lantai.     

"Anne…"     

"Jangan bicara denganku untuk satu minggu kedepan, kau juga harus merasakan rasanya diabaikan selama berhari-hari!! Sekarang keluar dari kamar, aku tak mau tidur satu kamar denganmu!!"     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.