I'LL Teach You Marianne

Kedatangan teman lama



Kedatangan teman lama

0Berita tentang Roger yang bunuh diri langsung menjadi headline di berbagai media massa, Roger pun dianggap sebagai pengecut yang tak berani mempertanggungjawabkan perbuatannya yang sudah terbukti merencanakan pembunuhan terhadap Alan Knight Clarke 2 tahun yang lalu. Sementara Ivan Dauglas langsung menggila pasca melihat dengan mata kepalanya sendiri sang putra kesayangan menembakkan pistol ke kepalanya sendiri, Ivan terus tertawa seorang diri di dalam sel dan terus menyebut nama Roger pada siapapun pria yang mendatangi selnya. Karena Roger Dauglas mati dengan status tersangka tak ada upacara penyemayaman yang besar untuknya, ia hanya didoakan pendeta beberapa saat sebelum akhirnya dimakamkan tanpa ayahnya yang sudah dipindahkan ke rumah sakit jiwa setelah berupaya membenturkan kepalanya sendiri ke jeruji besi.     

Dari dalam mobil Jack melihat proses pemakaman Roger Dauglas, meskipun pria itu adalah orang yang sudah membunuh saudara kembarnya dan hampir mencelakai dirinya juga namun tetaplah Jack datang untuk memberikan penghormatan kepadanya sebagai sesama manusia.     

"Semoga Tuhan mengampuni semua kesalahan-kesalahanmu Roger,"ucap Jack pelan saat melihat peti mati Roger masuk ke dalam tanah.     

Erick dan Nicholas pun hanya bisa diam ketika Jack bicara, sebenarnya mereka berdua tak ingin datang ke pemakaman Roger namun karena Jack memaksa akhirnya kedua orang kepercayaan Jack itupun patuh dan menemani pergi ke pemakaman.     

"Ayo pulang Tuan, hari sudah mulai senja,"ucap Erick pelan membuyarkan lamunan Jack.     

"Bawa aku ke makam Alan, ada yang ingin aku bicarakan padanya."     

Erick dan Nicholas langsung saling pandang. "Ke makam tuan Alan?" Erick kembali menegaskan perkataan Jack.     

"Iya, aku ingin bertemu saudara kembarku."     

Tanpa bicara lagi Nicholas pun menginjak gas mobilnya menuju tempat pemakaman khusus keluarga Clarke yang berada di sebuah area pribadi milik keluarga Clarke, para pendahulu keluarga Clarke juga dimakamkan di tempat itu kecuali Calvin Muller dan istrinya Megan yang dimakamkan di Swiss. Setelah menempuh perjalanan selama hampir 30 menit akhirnya mobil yang dikendarai Nicholas pun tiba di sebuah pemakaman yang yang sangat terjaga, meski hari sudah beranjak malam namun tempat itu masih sangat terang karena banyaknya lampu yang terpasang di tempat itu.     

"Kalian tunggu di mobil, aku hanya sebentar."     

"Baik Tuan." Erick dan Nicholas menjawab dengan kompak.     

Setelah berkata seperti itu Jack pun turun dari mobil dan masuk ke area makam seorang diri, kedatangannya disambut oleh penjaga makam keluarga Clarke yang tinggal tak jauh dari area pemakaman itu. Meski area pemakaman itu sudah berumur ratusan tahun namun tak ada sedikitpun kesan horor, langkah Jack terhenti di sebuah makam baru yang memiliki nisan berbentuk salib besar dengan foto Alan Knight Clarke yang diambil terakhir kali sebelum ia dinyatakan meninggal.     

"Hi bro, aku datang lagi. Aku harap kau tak bosan melihatku terus datang dalam 3 hari terakhir ini, sebenarnya aku sangat berharap kita bertemu tidak dalam kondisi seperti ini. Sekarang kau bisa tenang diatas sana karena orang yang menyebabkanmu meninggal sudah membayar karma yang sudah ia buat, aku harap jika kau bertemu dengannya di atas sana kau sudah memaafkan orang itu. Aku iri padamu, sekarang kau bisa berkumpul bersama Mommy dan Daddy beserta keluarga kita yang lain. Sementara aku di sini hanya berdua saja dengan kakek, aku berdoa tulus untukmu saudaraku. Beristirahatlah dalam tenang, sampai jumpa lagi diwaktu yang yang sudah Tuhan tentukan."     

Setelah berbicara seperti itu Jack lalu meletakkan sebuah kalung dengan ukiran nama Alan Knight Clarke, yang ia temukan tak sengaja di kamar beberapa saat setelah ia sadar dari sakit 2 tahun yang lalu. Dengan perasaan yang lega Jack lalu meninggalkan makam saudara kembarnya untuk menuju mobil dan pulang, Jack tak mau telat lagi sampai rumah. Ia harus berbicara dengan Anne, sudah hampir satu minggu ia mengacuhkan Anne dan malam ini ia berniat untuk memperbaiki semuanya. Jack sudah terlalu rindu pada Anne.     

Akan tetapi harapan Jack tidak sesuai kenyataan, pasalnya di rumahnya saat ini sudah kedatangan tamu yang kehadirannya sama sekali tak ia inginkan.     

"Aaron Sean Connery."     

Semua orang yang sedang duduk di ruang tamu langsung menoleh ke arah Jack yang baru saja masuk ke dalam rumah, termasuk Aaron yang namanya baru saja disebut oleh Jack. Aaron pun langsung bangun dari kursinya dan berlari ke arah Jack, tanpa rasa sungkan Aaron langsung memeluk Jack dengan erat.     

"Syukurlah Jack, aku benar-benar bersyukur kau tak apa-apa. Kau tak tahu betapa sedihnya aku saat mendengar berita itu,"ucap Aaron tulus saat memeluk Jack.     

Jack tersenyum, ia kemudian menepuk punggung Aaron. "Aku baik-baik saja Connery, aku tak mungkin meninggalkan dunia ini dan membiarkanmu sukses sendiri."     

Aaron memukul punggung Jack dengan keras saat mendengar candaan Jack yang menurutnya tak lucu, perlahan ia melepaskan pelukannya dari Jack dan menatap rivalnya itu dengan tajam. "Aku rasa dewa kematian pun akan kepayahan menghadapi orang menyebalkan sepertimu Jack."     

Jack terkekeh. "Apa kabarmu Connery, selama 2 tahun ini kau pasti jauh lebih hebat bukan?"     

"Tentu saja, tak ada pengganggu sepertimu perusahaanku berkembang pesat,"jawab Aaron bergurau.     

"Dasar brengsek haha...terima kasih sudah datang, apa kau datang sendiri? Aku tak melihat asistenmu si Mr perfect Daniel itu."     

Wajah Aaron memerah, ia kemudian sedikit bergeser dari hadapan Jack. "Itu Rose, calon istriku. Aku datang bersamanya dari Portugal."     

"Portugal?"     

"Ya, Rose adalah putri menteri pertahanan Portugal Gregorio Joseph,"jawab Aaron pelan memperkenalkan identitas Rose.     

Jack terdiam, ia lalu menoleh ke arah Aaron. "Kau sudah bertunangan dengan anak seorang menteri pertahanan Portugal? Wahhh selamat Aaron!!!" Jack langsung memeluk Aaron dengan erat, semua rasa kesal di hati Jack pun langsung hilang saat mendengar perkataan Aaron. Jack yakin kali ini Aaron tak mungkin berani mengganggu hubungannya dengan Anne lagi, karena siapapun pasti tak akan mau mencari masalah dengan seorang menteri pertahanan sebuah negara yang cukup kuat seperti Portugal.     

Melihat Jack memeluk Aaron membuat Anne tersenyum, begitu juga dengan Rose yang beberapa kali sempat mencuri pandang pada Anne. Waktu pertama kali melihat Anne 20 menit yang lalu Rose langsung terhipnotis oleh kecantikan Anne, ia sempat merasa insecure pada Anne. Akan tetapi karena dukungan Aaron akhirnya ia kembali mendapatkan kepercayaan dirinya lagi dan tak khawatir Aaron akan tergoda lagi pada Anne setelah ia melihat foto besar pernikahan Anne yang terpasang di ruang tamu.     

Tuan David Clarke yang sejak tadi ikut berbincang dengan Aaron lalu meminta Jack untuk makan malam, mereka semua belum makan malam karena menunggunya pulang.     

"Kenapa harus menungguku kek?"protes Jack kesal saat mendorong kursi roda sang kakek.     

"Karena memang harus begitu, kau adalah tuan rumah ini mana mungkin kami meninggalkanmu untuk makan,"jawab tuan David Clarke bergurau.     

"Kakek!!"     

Tuan David Clarke terkekeh, tak lama kemudian mereka pun sampai di meja makan yang sudah disiapkan. Jack duduk bersebelahan dengan Aaron karena Anne memilih duduk di samping Alice dan Rose, meski tak suka akhirnya Jack pun mengalah. Ia tak mau merusak acara makan malam ini dengan masalah tempat duduk.     

Alice yang sejak tadi mengawasi Anne merasa ada yang tak beres dengan Anne, pasalnya tak biasanya Anne berkeringat cukup banyak.     

"Kau baik-baik saja kak?"tanya Alice lirih setelah berbisik.     

Anne tersenyum. "Aku baik-baik saja."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.