I'LL Teach You Marianne

Clarke's Jewel exhibition



Clarke's Jewel exhibition

0Rencana sabotase yang dilakukan oleh Roger Dauglas berjalan lancar, ia cara mengetahui kalau Alan sudah memiliki rencana cadangan. Roger dan ayahnya lupa bahwa lawan mereka adalah keluarga Clarke yang memiliki kekuasaan jauh lebih besar daripada yang mereka bayangkan, apalagi saat ini sudah ada Erick yang membantu Alan secara diam-diam. Meskipun masih ada di Inggris namun Erick tetap memantau apa yang dilakukan Alan, semua anak buahnya melaporkan dengan detail apa saja yang akan lakukan tiap hari. Termasuk rencana Alan yang ingin mengadakan pameran perhiasan di Dubai, sebagai pilihan terakhir pasca mall tempatnya akan mengadakan pameran disabotase oleh Roger Dauglas.     

"Apa semuanya akan berjalan lancar?"tanya Anne gelisah.     

Alan menahan tawa. "Tenanglah, semuanya sudah diurus dengan baik. Kau tak usah khawatir."     

"Tapi ini Dubai, banyak orang penting. Aku merasa tak nyaman, apalagi dengan pakaian ini. Lalu Alice dimana? Kenapa dia belum sampai, bukankah dia dan yang lain sudah berangkat dari London tadi malam ya. Lalu kenapa sudah siang seperti ini mereka belum datang? Apakah penerbangan mereka baik-baik saja... akh maksudku mereka berhasil mendarat dengan aman bukan?" Anne memberondong Alan dengan banyak pertanyaan.     

Alan melingkarkan tangannya ke pinggang Anne. "Mereka ada di hotel ini dan sedang bersiap turun baby, lalu kenapa orang-orang memperhatikanmu itu karena kau Nyonya Clarke. Mereka penasaran dan ingin tahu siapa Nyonya Clarke."     

Pipi Anne memanas mendapatkan pujian dari Alan. "Dasar mulut manis."     

"Aku serius, sejak tadi para undangan berbisik-bisik di belakang memuji kecantikan istriku. Mereka terpesona padamu, bukan hanya laki-laki tapi para wanita pun juga."     

Anne langsung mencengkram lengan Alan dengan kuat. "Aku wanita normal Alan, aku bukan lesbian."     

Alan terkekeh, ia kemudian mendaratkan sebuah kecupan di pucuk kepala Anne. "Para wanita itu memandangmu bukan karena jatuh cinta padamu sayang, mereka itu kagum padamu. Jadi jangan salah artikan, kita harus pandai membawa diri. Dan satu lagi kau tak seharusnya takut dengan orang-orang seperti itu, mereka baik."     

"Termasuk para pemuda itu? Apa aku harus membalas kerlingan yang mereka berikan padaku?"tanya Anne polos.     

"What the heck…" Alan langsung menoleh ke arah empat pemuda yang ditunjuk Anne, kedua matanya langsung menatap penuh emosi pada para pemuda itu memberikan peringatan pada mereka agar tak menatap wanitanya.     

Anne terkekeh saat melihat kemarahan Alan, ia kemudian meraih wajah Alan agar menatapnya lagi. Anne tak mau Alan membuat keributan di acara besar yang akan dilakukan sebentar lagi itu.     

"Kecuali pemuda-pemuda seperti itu, kau tak boleh menatap mereka ataupun tersenyum,"ucap Alan dingin.     

"Tapi tadi kau bilang…"     

"Beda Anne, para serigala liar itu menatapmu sebagai mangsa,"geram Alan penuh emosi.     

Anne tersenyum. "Baiklah tuan alfa, serigala betina ini menurut padamu."     

Kedua mata Alan menyipit. "Apa kau bilang, kau menyebut dirimu serigala betina?"     

"Yes, bukankah kau serigala jantannya."     

Tanpa permisi tiba-tiba Alan mendaratkan sebuah ciuman di bibir Anne, bukan sebuah ciuman biasa akan tetapi ciuman dalam penuh nafsu dari Alan yang Anne rasakan saat ini. Menyadari hal itu Anne pun berusaha melepaskan ciuman Alan dengan mendorong dadanya, akan tetapi Alan tak bergeming. Tenaga Anne tak ada apa-apanya dibandingkan dengan tenaga Alan yang 10x lebih kuat darinya, Alan baru melepaskan ciuman panasnya dari Anne saat melihat beberapa orang undangan mulai masuk ke area pameran.     

"Ingat itu baik-baik Anne, aku adalah serigala. Jadi jangan pernah berani memikirkan laki-laki lain atau tersenyum pada mereka saat pameran akan dimulai sebentar lagi, kau tentu tak mau kalau serigala jantan ini menyerangmu sekarang juga bukan?"     

Anne mengangguk dengan cepat walau ia tak mengerti dengan apa yang baru saja Alan ucapkan, wajahnya memerah karena ciuman panas yang baru saja Alan lakukan. Beruntung lipstik yang ia gunakan saat ini adalah jenis lipstik yang memiliki ketahanan bagus, sehingga tak akan hilang meskipun digunakan untuk berciuman.     

Tak lama setelah Alan melepas ciumannya para tamu undangan yang akan menghadiri acara pameran pun mulai masuk ke dalam ruangan yang sudah disediakan, sebagai sang tuan rumah dalam menyambut tamu tamunya yang bukan orang sembarangan itu dengan ramah. Bersama Anne di sampingnya Alan benar-benar terlihat sangat profesional menghadapi para orang kaya Dubai yang tertarik dengan tunjukkan perhiasan dari Clarke's Jewel, aura nya nampak berhasil mendominasi para orang kaya yang baru saja masuk ke dalam ruangan VIP di salah satu gedung Burj Khalifa tempat diadakannya pameran. Dengan pesona yang Anne berikan, penampilan Alan menjadi sangat sempurna. Kilatan blitz dari para wartawan pun sejak tadi tak berhenti mengambil gambar seorang Alan Knight Clarke bersama istri cantiknya Marianne Clarke, sejak menikah dengan Alan nama belakang Anne berganti menjadi Clarke mengikuti nama belakang Alan. Padahal sebenarnya Anne lebih menyukai nama Muller yang ada di belakang namanya, namun akhirnya Anne pun menerima nama yang disematkan padanya. Karena baginya Alan dan Jack sama, mereka hanyalah dua nama dalam satu raga pria yang ia cintai.     

Dari kejauhan tuan David Clarke yang berdiri bersama Luis, Erick dan Alice menatap tangga kearah cucu kesayangannya yang sedang melayani para tamu. Ia bangga karena cucu kesayangannya itu mampu membawa dirinya dengan baik.     

"Calvin dan Megan sepertinya memberikan segalanya pada Jack, dia benar-benar luar biasa saat ini,"celetuk tuan David Clarke tiba-tiba.     

Erick tersenyum. "Bukan hanya mendiang tuan Calvin dan Nyonya Megan saja Tuan, tapi anda pun juga. Anda sudah mendidik Tuan Alan dengan sangat baik sehingga ia menjadi pria luar biasa."     

"Tetap saja sebenarnya yang sedang menghadapi orang-orang itu adalah Jack, pembawaannya, cara bicaranya dan kemampuannya beradaptasi semuanya adalah Jack. Seandainya Alan masih hidup mungkin mereka berdua akan menjadi pria-pria hebat yang akan menguasai dunia ini, andai saja semuanya bisa dikembalikan seperti semula rasanya pasti akan sangat menyenangkan melihat kedua cucuku berdiri bersamaan membangun kerajaan bisnis mereka masing-masing,"ucap tuan David Clarke serak, kembali mengingat kenyataan kalau Alan sudah meninggal membuat pria tua itu kembali bersedih.     

Luis yang berdiri dibelakang tuan David Clarke langsung mencengkram pundak pria tua itu untuk memberikan dukungan, sementara Alice menggigit bibir bawahnya agar tak terbawa suasana. Setiap membahas soal saudara kembar sang tuan yang meninggal secara tragis, Alice selalu sedih. Ia merasa kasihan pada tuan David Clarke yang harus merelakan tulang belulang cucu kesayangannya tetap berada di peti tanpa ada pemakaman yang layak.     

Saat suasana sedang tak nyaman tiba-tiba Erick berlutut dihadapan tuan David Clarke. "Semuanya sudah diatur dengan sangat baik oleh Tuhan termasuk pertemuan kita ini Tuan, mungkin saja lalau Tuan muda Alan masih hidup anda tidak akan pernah tahu kalau anda memiliki seorang cucu lainnya dan rasanya semua pertemuan kita ini tidak akan terjadi seperti ini. Percayalah Tuan, semua yang kita alami ini sudah diatur dengan sangat baik oleh Tuhan. Diatas sana Tuan muda Alan pasti sedang berbahagia bersama ayah dan ibu yang tak pernah ia jumpai sejak kecil, sama seperti tuan Jack yang kini bersama anda. Tuan Jack pasti sangat senang ketika mengetahui kalau ia masih memiliki kakek setelah hidup seorang diri pasca ayah dan ibunya meninggal."     

Tuan David Clarke tersenyum mendengar perkataan Erick, perlahan ia meraih tangan Erick yang berada di lututnya dan menggenggamnya erat. "Jack beruntung memiliki asisten yang setia dan baik sepertimu Erick, terima kasih selalu ada disamping cucuku selama ini."     

Erick menganggukkan kepalanya, perlahan ia pun bangun dari lantai karena acara akan dimulai. Jack dan Anne saat ini sudah berada di panggung untuk memberikan sambutan di hadapan sekitar 500 orang kaya Dubai dan negara timur tengah lainnya yang siap membeli koleksi terbaru dari Clarke's Jewel.     

Brak     

"Fuck... bagaimana bisa mereka ada di Dubai saat ini, bagaimana bisa?!! Aarrgghhhh …."pekik Roger Dauglas penuh emosi saat melihat artikel yang menampilkan foto Alan dan Anne di Burj Khalifa tempat dimana pameran Clarke's Jewel diadakan.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.