INDIGO

#Aku Kembali Ke Dunianya (Tamafakhus)



#Aku Kembali Ke Dunianya (Tamafakhus)

2Yang Buruk Belum Tentu Buruk     

--------------------     

Aku berlari dengan sekuat mungkin, mencoba mencari tanda-tanda kehidupan berada di hutan ini. Karena disini waktu berjalan dengan lebih cepat di bandingkan di tempatku.      

Karena rasanya aku ketinggalan jauh dengan kejadian yang aku lewatkan selama aku sadar dan kembali di Dunia Antara.      

Aku berlari dengan keras menuju ke sebuah jalan setapak yang membawaku menuju ke gerbang.      

Disini nafasku rasanya tidak terbatas, alias aku berlari dengan kencangpun nafas yang ku hirup adalah normal, namun rasanya aku juga tidak bernafas heheh bingung di ceritakan.      

"ARGHHHH!!!"     

Dengan cepat aku langsung mengerem lajuku berlari dan langsung menyembunyikan diri di balik dari pohon besar yang untungnya pada waktu aku lewat, pohon besar ini tidak jauh dariku.      

Aku berhenti dan bersembunyi karena aku melihat sesosok hewan yang pernah Aldo tunjukkan. Yaitu Anjing berkepala Harimau.      

Aku mencoba tidak membuat sepatah katapun, karena aku tahu sosok ini sangatlah pintar dalam mencari mangsa.      

Karena Aldo juga pernah menjelaskan sedikit tentang sosok tunggangannya itu.      

Aku terengah-engah di balik pohon besar yang berada di hutan ini. Aku tidak berani menengok atau mengintip. Karena Aldo juga pernah bilang bahwa sebelum di taklukkan hewan tersebut akan sangat beringasan sekali.      

Namun setelah di taklukkan maka dia akan menjadi sangat penurut layaknya seekor anjing.      

Namum jikalau belum, sifat buas dari Harimaunya akan muncul dan mengambil alih dirinya.      

KRAKKK     

Aku terkesiap pada saat mendengar patahan ranting di dekat pohon besar dimana aku bersembunyi.      

Astaga jangan bilang kalau ini adalah sosok tersebut. Karena bisa mati aku kalau di mangsa olehnya.      

Aldo lagi kemana dia? Hmmm apakah dia bisa menggunakan bahasa pikiran? Alias telepati? Hmmm aku harus mencobanya.      

Aku pejamkan mataku perlahan dan berkonsentrasi untuk membuat koneksi dengannya melalui pikiran.      

"Aldo? Apakah kamu mendengarku?" aku mencoba bertanya padanya. Namun aku belum benar-benar mendapatkan koneksi pasti antara aku dengannya.      

"Aldo? Apakah kamu mendengarku? Aku butuh bantuanmu, aku berada di hutan tempat penangkaran para sosok hewan aneh-aneh itu! Aku butuh bantuanmu! Sekarang aku sedang bersembunyi dari sosok hewan tungganganmu dulu, dia sosok anjing setengah harimau! Cepatlah kemari aku sangat membutuhkanmu!" ujarku memelas kepadanya, dan aku sangat berharap bahwa dia mendengar apa keluhanku.      

Aku menunggunya setidaknya dia menjawab dari telepatiku, atau apa... Namun tidak ada jawaban sama sekali.      

Sumpah mati aku disini...      

Aku belum yakin soalnya jikalau mau terbang cepat ke atas udara. Karena takut jikalau tiba-tiba ada sosok makhluk yang menyambarku langsung. Jikalau aku berlari dengan cepat, aku takut aku berlari kalah cepat dengan sosok hewan yabg berada disini. Karena jujur aku belum mengetahui semua sosok hewan yang berada di dalam hutan ini...     

Mendingan aku cari aman saja...      

Aldo pernah juga menyampaikan bahwa di dalam hutan ini, semua jenis hewan dan sosok hewan yang aneh-aneh pun ada dengan kelebihan yang sangat luar biasa dan berbeda-beda.      

Itulah yang aku takutkan jikalau aku tertangkap oleh mereka dan jadi mangsa mereka. Oh Tuhan aku tidak mau...      

Aku masih berada di tempat yang sama, dengan posisi yang sama tentunya. Aldo tidak kunjung datang setelah aku mencoba untuk mengirimkan pesan melalui telepati ku.      

"RRRRRRAARRR!!!"     

Bulu kudukku langsung berdiri seketika pada saat suara geraman itu muncul dari balik pohon yang aku tempati untuk bersembunyi.      

Astaga jangan bilang bahwa sosok itu sudah mengetahui bahwa aku bersembunyi di balik dari pohon besar ini.      

Hatiku Kian berdebar dengan cepat tanganku gemetaran dengan hebat. Aku menoleh ke samping kanan dan juga kiri untuk memastikan bahwa sosok tersebut tidak mengetahui bahwa aku berada disini.     

"RRRRRRAARRR!!!"     

Aku terkejut pada saat suara geraman itu muncul kedua kalinya dan aku rasa suara yang kedua ini lebih dekat daripada sebelumnya. Detak jantungku semakin lama semakin berdebar dengan kencang dan tanganku yang sebelumnya gemetar dengan biasa sekarang bergetar hebat dan perasaanku menjadi gelisah.     

Apa yang aku harus lakukan sekarang? Apakah aku harus lari? Atau aku terbang? Soalnya jikalau aku hanya diam di sini Pastinya aku bakalan dimangsa oleh Nya.     

" Aldo Tolong dengarkan aku. Aku sekarang sangat membutuhkan bantuanmu! Aku mohon kamu segera menemui aku di hutan tempat penangkaran sosok hewan-hewan aneh itu! "Aku mengirimkan pesan kembali kepada Aldo melalui telepati. Semoga saja dia mendengar apa yang aku katakan padanya.     

"RRRRRRAARRR!!!"     

Kali ini aku tidak bisa diam karena suara itu lebih keras daripada sebelum-sebelumnya. Aku diam tidak bergerak sama sekali dengan aku mendengar sebuah hembusan udara yang hangat berada di sebelah kananku.     

Hembusan tersebut bukanlah angin atau udara di sekitarku. Hembusan tersebut tidak beraturan dan semakin lama hembusan tersebut diselingi oleh geraman bernada rendah berada di sebelah kananku.     

Aku memberanikan diri untuk melirik ke arah kananku. Dengan perlahan aku melihat ke sebelah kanan aku ulangi sekali lagi aku tidak berani menoleh namun Aku memberanikan diri untuk melirik ke arah kananku.     

Pada saat aku melihat aku melihat sebuah benda yang bergerak dari balik pohon yang aku tempati ini. Lebih tepatnya bukan benda melainkan moncong dari harimau tersebut berada tepat di sebelah kananku sekarang.     

Rasanya kakiku sekarang lemas tidak bisa digerakkan pada saat aku melirik ke kanan ku bahwa moncong dari harimau tersebut makin lama makin kelihatan.     

"RRRRRRAARRR!!!"     

Tanpa aba-aba dengan cepat aku langsung berlari sekuat tenaga Aku menuju ke arah berlawanan darinya. Aku tidak berani menoleh ke belakang namun aku merasakan bahwa ada yang mengejarku. Sekarang Yang harus aku fokuskan adalah bagaimana aku bisa berlari dengan sekuat mungkin dan bisa lolos darinya.     

Ini adalah lari tercepat yang pernah aku lakukan selama aku berada dalam posisi rohku. Biasanya setan ataupun makhluk lain di saat aku berlari seperti ini mereka tidak akan bisa menyamai atau pun mengejar dari laju lariku.     

Namun yang kali ini berbeda, sosok dari hewan ini bisa mengejarku dengan cepat. Karena aku bisa merasakan getaran tanah yang aku pijak ini juga bergetar seiring dengan aku berlari.     

Aku mencoba menoleh ke belakang untuk memastikan bahwa dia benar-benar mengejarku.     

Astaga aku dengan cepat menoleh ke arah depan pada saat melihat bahwa sosok anjing berkepala harimau itu tepat berada sangat dekat di belakangku. Aku menguatkan diri kembali untuk bisa lebih berlari dengan cepat.     

Aku tidak tahu apakah aku akan berhasil atau tidak untuk meloloskan diri darinya, namun aku harus tetap fokus agar aku bisa melarikan diri darinya meskipun itu rasanya sangat tidak mungkin...      

"RRRRRRRAAAAAARRRR!!!!!"     

---------------------     

"NGGAK MUNGKIN!!!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.