INDIGO

#Pertarungan Baru (Awan)



#Pertarungan Baru (Awan)

0Bukan Apa Yang Akan Kita Terima, Namun Apa Yang Bisa Kita Berikan     

------------------     

Aku menoleh ke belakang dan aku sangat terkejut pada saat melihat yang berbicara denganku adalah     

sesosok yang ku kenal dengan cahaya biru yang menyelimuti tubuhnya datang ke arahku, dia memiliki kobaran api biru disekitar tubuhnya dan dia berjalan ke arahku.     

Albert???     

Aku hanya bingung saja pada waktu yang berbicara itu adalah Albert, bukannya dia masih tertidur dan kalau sudah bangun pun apakah dia langsung berubah seperti itu?     

Saat dia semakin dekat ke arahku aku juga semakin jelas bisa melihatnya, dan ada sebuah tanda spiral di dahinya.     

Spiral tersebut berwarna biru muda terang yang menyala, seperti kobaran api biru yang menyala juga di sekujur tubuhnya...     

Dan warna itu juga yang aku lihat pada saat dahi antara Jigawaratur Kuda Air dan juga Albert bertemu.     

Tunggu apakah Albert berikan sebuah kekuatan oleh Jigawaratur Kuda Air?     

Atau memang Albert memang sudah memilikinya dari dulu?     

Kalau yang kedua ini gak mungkin banget, karena aku juga memiliki kemampuan namun tidak bisa di gunakan, dan harusnya dia juga seperti itu.     

Apakah ini benar-benar Albert?     

batinku sambil melihatnya terus-menerus.     

"Iya Awan ini aku Albert!"     

Jawabnya menggunakan telepati.     

Njir, dia juga baca batinku sehingga dia tahu bahwa aku membicarakannya.     

Aku hanya diam melihatnya jalan dengan tenang dan berhenti di sebelah kananku.     

BUMMMMM     

Dia hanya mengarahkan tanganya ke depan dan dengan cepat juga keluar sebuah kobaran api berwarna biru mengarah ke arah perempuan yang berlari ke arah kami, dan langsung terpental jauh kebelakang pada saat terkena hempasan api biru dari Albert.     

Aku yang berada di sampingnya hanya bisa membuka mulutku dan membelalakkan mataku melihatnya. Dan ternyata bukan hanya aku saja, melainkan pada saat aku melihat yang lainnya mereka juga melihat Albert dengan ekspresi yang sama, kecuali adik kecilnya, dia melihat Albert dengan lebih wow lagi, sambil menelangkupkan kedua tangannya ke pipinya dia benar-benar terkejut campur senang karena melihat kakaknya bisa melakukan hal yang sangat luar biasa.     

Perempuan itu terkapar sambil bersandar ke sebuah pohon besar yang berada di belakangnya.     

Aku berbalik melihat Sekar, dia masih belum selesai berubah menjadi yang lainnya. Cahaya Orange itu masih menyelimuti dirinya, kok lama ya, apa jangan-jangan dia tidak bisa berubah, karena sebagian dirinya masih berada di ujung sana, yang aku maksud adalah sayapnya yang terpotong.     

Aku meminta Albert untuk mengurus perempuan itu, sedangkan aku akan berlari untuk mengambil sayap yang tergeletak di tengah jalanan. Dan aku meminta juga untuk Rosalina dan Guike untuk berjaga di tempatnya, lebih tepatnya berjaga adiknya Albert.     

Sedangkan Timothy dan Raffael mereka berdua ku minta untuk menjaga Sekar dari perubahannya. Aku tidak mau terjadi apapun kali ini.     

Aku menyenggol Albert dan mengisyaratkan bahwa aku sudah siap. Dan dia pun memberikan isyarat balik bahwa dia juga sudah siap.     

Dan tak perlu waktu lama, aku akhirnya langsung berlari melesat ke arah di mana sayap itu terkapar. Sedangkan Albert langsung bergegas menuju ke arah Perempuan itu. Dan aku lagi-lagi Albert berhasil membuatku terkejut lagi.     

Bagaimana tidak, dia bisa meringankan tubuhnya dan terbang jauh ke udara dengan kobaran api berwarna biru yang menyelimuti tubuhnya itu. Gila aku rasa sekarang, karena kenapa kok bisa seperti itu. Dari awal memang sudah gila sampai sekarang ini aku rasakan bahwa ini benar-benar perjalanan yang sangat tidak masuk akal, karena ya semuanya memang tidak masuk akal aku rasa.     

Aku fokus kembali dengan sayap yang terkapar di jalanan itu, aku berhenti sebentar untuk memastikan bahwa di ujung sana Sekar baik-baik saja, aku percaya dengan Timothy dan Raffael jadi aku harus benar-benar tenang saat ini. Aku bergegas melanjutkan lariku menuju ke arah Sayao yang terkulai lemas di jalanan aku dekati dan aku langsung mengambilnya.     

Gila berat banget, aku meminggulnya dan aku bergegas berjalan dengan cepat ke arah dimana Sekar terkapar.     

BUGHHHHH     

Aku terjatuh dengan sangat keras pada saat ada sesuatu yang sangat berat menimpaku.     

Awhh aku melirik ke belakangan dan melihat ternyata itu adalah Albert yang terlempar karena perempuan busuk itu.     

Gila ini mengapa dia kuat sekali, sampai sekarang dia benar-benar bisa bangkit lagi setelah jatuh beberapa kali meskipun itu rasanya parah sekali namun mengapa dia masih bangkit dan bangkit. Apa sebenernya kelemahannya...     

Pasti ada kelemahannya... Pasti ada...     

Albert bangkit kembali, begitupun juga aku. Aku bangkit langsung bergegas kembali ke arah Sekar, karena ini yang sangat penting saat ini.     

Sedangkan Albert langsung bergegas melompat ke arah perempuan itu.     

Aku sedikit berlari agar bisa benar-benar cepat untuk menyelamatkan Sekar.     

Saat aku sampai di sampingnya Sekar, aku langsung meletakkan sayap itu di tubuhnya Sekar, dan tak lama setelah itu Sayap itu melebur menjadi satu dengan tubuhnya Sekar.     

Aku berbalik untuk melihat Albert.     

Terlihat dia sedang berada di udara, dan perempuan itu mengejarnya ke udara juga, dia mengelak dari serangan pertama perempuan itu. Dan setelah itu Albert langsung memberikan serangan balik kepada perempuan itu.     

BUMMM     

Dan dengan sangat keras perempuan itu terjun dan terkapar menghantam daratan dengan sangat keras. Terlihat debu terangkat naik dan mengelilinginya pada saat dia terjatuh, ya karena terlalu keras dia terjatuh sehingga membuat sekelilingnya terkena efeknya.     

Albert tidak tinggal diam di udara, dia langsung dengan cepat bergerak melesat ke bawah, dan langsung meninju perempuan itu dengan tangan kirinya yang sudah di penuhi sebuah kobaran api besar.     

BUMMM     

Albert mendarat apik di tempat dimana o dia perempuan itu terkapar.     

"Awaasss!!!"     

Aku berteriak dengan keras lantaran perempuan itu sudah berada di atasnya Albert dan siap untuk menyerang Albert dengan selendang nya.     

Dan dengan cepat pula Albert langsung mengelak dari serangannya dan dia membalas serangan itu dengan cara menghempaskan api biru kepada perempuan itu.     

BUGHHH     

Dan dengan keras Perempuan itu terpental kembali ke udara. Albert tidak tinggal diam, dia langsung bergegas melompat ke udara juga untuk menyusul perempuan itu.     

Albert menghempaskan kembali perempuan itu dengan api birunya, sehingga membuat perempuan itu kembali terjatuh ke daratan lagi dengan keras.     

Dia jatuh pas di hadapanku kali ini di mengerang kesakitan sambil memegangi dadanya.     

Albert langsung datang kembali dan melanjutkan serangan.     

Namun perempuan itu berhasil menggunakan selendangnya untuk menghalau serangan dari Albert.     

Albert sempat memundurkan diri kebelakang beberapa langkah. Namun dia langsung berlari lagi ke arah perempuan itu yang sekarang berada tidak jauh di depanku.     

Perempuan itu tiba-tiba merentangkan kedua tangannya, dan aku melihat juga bahwa bunga-bunga di sekitar kami semuanya terangkat, dia mengumpulkan semuanya, dan aku melihat bahwa setiap bunga yang terangkat tiba-tiba menjadi sebuah potongan yang sangat tajam layak pisau. Dia langsung mengarahkan tangannya ke depan berserta semua bunga itu langsung meluncur ke depan.     

AGRRRHHH     

Namun serangan itu berhenti pada saat aku melihat tiba-tiba sekar dengan wujud lain lagi sudah menyerang duluan perempuan itu, wujud Sekar kali ini lebih tepatnya seperti sebuah pohon dia berdiri di samping perempuan itu dan kumelihat bahwa sudah tertancap sekuntum bunga berukuran besar di kepalanya.     

Dia langsung jatuh tergeletak pada saat itu juga.     

Dan saat dia tergeletak, aku rasa dia sudah mati, dan tiba-tiba tubuhnya itu langsung berubah menjadi bunga kecil-kecil yang layaknya baru saja tumbuh.     

Wow, apakah dia benar-benar sudah mati?     

Sekar menyampaikan bahwa perempuan itu sudah meninggal.     

Akhirnya semua pertarungan ini sudah selesai.     

Sekar kembali dengan wujud aslinya yang pertama bertemu dengan kami. Dan kami pun langsung melanjutkan perjalan menuju ke Kerucut Abdi.     

Namun sebelum itu kami semuanya istirahat sejenak di luar dari Alas Purwa'asih. Ya karena kita ingin lebih bebas dalam berkomunikasi...     

Kami semuanya berjalan perlahan melalui sebuah gapura besar yang dimana itu seperti sebuah pintu masuk yang sangat besar. Setelah kami benar-benar melawati gapura batu itu, seketika tenggorokan kami semuanya berasa basah dan kembali seperti semula.     

Kami mencari sebuah tempat untuk kami semuanya bisa beristirahat di tempat itu.     

Dan tak kama setelah kami berjalan kami menemukan sebuah tempat yang pas untuk kami semuanya bisa beristirahat.     

Aku melihat Albert langsung terkapar bersama pelukkan adiknya di sandaran batu besar itu.     

Timothy dan Raffael beristirahat juga di sebelahnya Albert dan Gilbert.     

Sedangkan kumelihat Rosalina dan Guike tampat sedang sibuk ngobrol dengan Sekar.     

Aku duduk di batu besar agak jauh dengan mereka, aku melihat jauh ke arah lurus depan, terlihat sebuah Kerucut piramida disana.     

Gila demis menuju ke sana saja, perjalanan yang tempuh tidak sangatlah mudah.     

Masih banyak sekali pertanyaan yang ada di dalam kepalaku yang memenuhi pikiranku yang harus segera di tanyakan, namun aku tahu bahwa saat ini bukanlah menjadi hal yang tepat untuk menanyakan hal tersebut.     

"Perempuan itu bernama Jigawaratur Ungawarniya Purwaningsih!"     

Aku langsung berbalik pada saat mendengar suara itu berada di belakangku.     

"Sekar..!" Aku tersenyum padanya.     

"Dia adalah anak ke 1000 dari orang tua kami. Dia adalah sesosok Jigawaratur yang sagat baik dulu Runci sering menceritakan tentangnya kepadaku. Namun semua itu berubah semenjak hadirnya diriku menjadi anak ke 1001, itu membuat semua makhluk berpindah perhatian kepadaku, yang seharusnya dulu semua perhatian ada kepadanya. Aku tidak bisa mengelak dengan rasa benci yang mereka berikan kepadaku, karena aku sadar bahwa aku adalah anak yang sebenarnya tidak di buat bahkan di rencanakan. Aku seperti anak tiri bagi semuanya!"     

"Hei, sudahlah jangan terlalu di pikirankan!" seruku sembari aku mendekat ke arahnya.     

"Bukan senang yang timbul di hatiku pada saat bisa menghabisi mereka, itu adalah sebuah rasa duka yang mendalam bagiku karena telah berbuat hal yang tidak masuk akal kepada kakakku sendiri!"     

Kumelihat Sekar begitu hancur karena telah menghabisi nyawa kakaknya sendiri. Aku tahu perasaannya.     

Namun tak lama setelah itu dia langsung mengubah ekspresinya.     

"Ngomong-ngomong Albert hebat juga dengan kemampuan barunya!"     

"Maksudnya apa?" tanyaku bingung dengan ungkapan Sekar.     

"Iya, dia mendapatkan sebuah kehidupan baru dan juga kelebihan baru dari Jigawaratur Kuda Air itu!"     

"Tidak banyak sosok atau makhluk bisa bertemu dengannya, karna kalau sampai bisa bertemu maka dia adalah sosok yang paling beruntung di dunia ini. Karena apa? Karena Jigawaratur Kuda Air banyak sekali di cari sosok dan makhluk lainnya hanya untuk meminta sebuah kehidupan dan kemampuan lebih. Jadi memang Jigawaratur Kuda Air memiliki kemampuan untuk menghidupkan sosok yang sudah meninggal. Dan memberikannya sebuah kelebihan di dalam dirinya. Dan beruntung sekali juga Albert mendapatkan itu darinya!" Jelas Sekar.     

"Dia suka dengan semangatmu, hingga akhirnya dia memunculkan dirinya kepadamu!" tambah Sekar.     

Aku hanya tersenyum saja mendengar ucapannya.     

"Oh iya ini adalah Alas Puwambatu!"     

---------------------     

"Ejh gantian kamu yang cerita!" seruku padanya.     

"Aduh jangan dulu, ini masih giliranmu!" jawabnya dengan santai.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.