INDIGO

#Menuju Ke Sebuah Tempat (Tamafakhus)



#Menuju Ke Sebuah Tempat (Tamafakhus)

2Dimanapun Kamu Berada Perhatikan Sekitarmu Dengan Seksama.      

-------------------     

Perjalanan yang di tempuh oleh mereka berdua tidaklah sebentar, melainkan membutuhkan waktu yang cukup lama.      

Aldo sampai saat ini juga belum mengetahui apa penyebab utamanya hingga dia kembali ke masa lalunya. Dimana masa yang sekarang di jalani oleh Aldo bisa di bilang Sepuluh tahun sebelum akhirnya dia di utus untuk pergi menyampaikan Wahyu ke salah satu pencerah yang berada di 'Dunia Antara'.      

Dan bisa di bilang dia juga sudah sangat lama meninggalkan Tamafakhus, karena pada waktu sampai di 'Dunia Antara' dia tangkap oleh sosok anak Indigo yang tidak bisa di sebutkan namanya itu.      

Selama perjalanan yang mereka berdua lakukan hanyalah berbincang tentang bagaimana kehidupan di sisi lain Aldo.      

"Hmmm aku rasa kamu terjebak sangat lama di Dunia Antara!" ujar Ejh dengan melihat ke arah Aldo yang hanya fokus melihat ke arah depan itu.      

Dia tidak menjawab, namun hanya menganggukan kepalanya mengiyakan apa yang di utarakan oleh Ejh.      

Semakin lama istana Tamafakhus terlihat semakin kecil dari atas perbukitan yang berada di sisi sebelah  barat istana Tamafakhus.      

Aldo sengaja menyembunyikan diri di bukit Qotus. Dimana bukit ini adalah bukit tertinggi yang berada di dunia Tamafakhus. Penangkaran Hewan kuno itu adalah lembah dari perbukitan Qotus, sedangkan yang sekarang di tuju oleh Aldo dan Ejh adalah lereng bukit Qotus. Jadi bisa di bilang semakin naik maka jalannya pun akan semakin sulit.      

Aku belum tahu kemana Aldo akan mengajakku, namun yang aku tahu adalah dia akan membawaku ke tempat dimana kita berdua bisa beristirahat. Setelah melalui jalan yang tadinya enak di lewati. Sekarang rasanya harus menguras tenaga yang ekstra, karena sekarang Aku dan Aldo berada di lereng bukit Qotus yang Aldo sempat bahas tadi.      

"Aldo ini beneran jalannya?" tanya Ejh dengan ragu. Karena melihat tebing bukit yang begitu curam.      

"Apakah kamu lupa?" ujarnya sambil mengangkat satu alisnya...      

Piiuuiiittt     

Aldo bersiul lumayan keras dengan menggunakan bantuan jemari tangannya.      

Tak lama kemudian suara kepakan sayap terdengar dari udara.      

Aku langsung melihat ke arah atas, dimana di saat aku mendongak ke arah atas, aku melihat sebuah siluet bayangan dari sosok hewan berkaki empat dan bersayap itu datang ke arah kami berdua...      

"Yang benar saja, Griffin!" ujarku dengan bibirku yang masih belum bisa tertutup melihat takjub ke arah di mana Griffin itu datang terpampang cahaya bulan yang begitu sempurna.      

Ejh yang melihat penampakan tersebut begitu terlihat wow karena melihat Driving dengan siluet paparan dari cahaya rembulan yang menerangi malam itu. Dengan Gesit dan cepat sosok Griffin tersebut langsung mendarat di hadapan mereka berdua.     

Sosok Griffin tersebut mendarat dengan perlahan mengepakkan sayapnya hingga membuat hembusan angin yang kencang di hadapan Aldo dan juga Ejh.     

Pada saat Griffin tersebut sudah benar-benar mendarat berada di hadapan mereka berdua Aldo langsung berjalan perlahan mendekati Griffin tersebut dan membelai kepalanya dengan lembut.     

Sedangkan Ejh yang melihat kembali sosok tersebut masih terkagum dengan sosok Griffin yang dia lihat untuk kedua kalinya. Karena baginya sangat mustahil sekali bisa melihat sosok yang begitu Ejh dan nyata di hadapannya sekarang.     

"Ayo kita akan menaiki tungganganku kembali, Apakah kamu sudah siap!? " tanya Aldo kepada Agung yang masih terpaku diam melihat ke arah Aldo dan juga Griffin.     

"A... a a Aku siap! " ujar Ejh sambil terbata-bata karena dia mengingat bahwa sebelumnya pada waktu dia menunggangi Griffin tiba-tiba Langsung kembali ke dunia nyata nya.     

Wow ini adalah kesempatan yang aku bisa dapatkan kembali untuk bisa menunggangi sosok makhluk mitologi , karena di pengalaman sebelumnya Aku gagal menungganginya dan gagal merasakan bagaimana bisa terbang di udara bersama dengan sosok makhluk mitologi tersebut.     

Aku berjalan dengan perlahan mendekati sosok makhluk yang begitu Ejh yang berada di depanku sekarang. Dia sangat besar, matanya sangat tajam melihat ke arahku dan bulunya bisa dibilang sangat lembut Namun aku belum mencoba untuk membelainya. Pada saat aku berhasil berada di hadapannya sekarang aku mencoba untuk membelai bulu yang berada di lehernya.     

Bulu yang berada di lehernya adalah bulu seekor burung dan saat aku menyentuhnya rasanya lembut pada saat aku mengelusnya Dia kemudian menunjukkan rasa nyaman pada saat aku mengelus di bagian lehernya. Aku berpindah mengelus bagian badannya di mana bulunya ini bukan bulu burung lagi namun bulu ini adalah bulu dari singa. Astaga aku rasanya seperti memegang dan membelai sebuah boneka dihadapanku sekarang.     

"Apakah kamu sudah siap untuk terbang!" Ujar Aldo membayarkan Lamunan dari Ejh.     

Ejh tidak menjawab Dia hanya menyeringai dengan senyuman dan menganggukkan kepalanya. Dan pada saat itu mereka berdua pun bersiap untuk menaiki punggung dari sosok Griffin yang berada di hadapan mereka berdua.     

Aldo berada di depan dan Ejh berada di belakangnya. Ternyata untuk memudahkan Bagaimana caranya untuk mengemudikan sosok Griffin ini Aldo sudah menambahkan sebuah ikatan yang berada di bagian lehernya.     

Dan pada saat mereka sudah siap Aldo menarik dengan perlahan tali yang dia pegang dan dengan sekejap sosok Griffin tersebut langsung mengatakan sayapnya dengan gagah dan terbang Lepas Landas ke udara.     

"Woaaaahhhhh!!!" Teriak Ejh di udara dengan sangat keras merasakan bagaimana nyaman dan enaknya terbang di udara.     

Aldo yang melihat Ejh merasa senang itu dia juga ikut tersenyum. Mereka terbang lepas ke udara dan mengitari bukit Qotus yang berada di Tamafakhus.      

Tujuannya mereka adalah pergi menuju ke ujung paling atas di perbukitan Qotus. Semakin lama mereka terbang di udara semakin tinggi pula mereka terbang, hingga seluruh pemandangan bisa terlihat dengan sangat indah dari atas. Salah satu kelebihan dari sosok Griffin ini adalah dia bisa menyamarkan atau bisa dibilang dia ini bisa berkamuflase. Meskipun mereka terbang dengan bebas di udara tidak ada satupun yang bakalan bisa melihat keberadaannya mereka di udara.     

"Apakah kamu tahu kalau kita lihat oleh siapapun! "Ujar Aldo kepada Ejh.     

"Maksud kamu apa?" Tanya Ejh dengan polos.     

"Ya salah satu kelebihan dari Griffin ini adalah dia bisa berkamuflase sehingga tidak terlihat oleh siapapun!" Jelaskan Aldo dengan singkat.     

"Wow itu sesuatu hal yang sangat luar biasa sekali!" Ucap Ejh terkesan akan apa yang dikatakan oleh Aldo.     

Semakin tinggi perasaan yang aku rasakan bukan Malah semakin senang namun ada perasaan lain yang seperti mengganjal di dalam hatiku saat ini. Aku tidak tahu perasaan apa ini namun aku merasa tidak nyaman saja.     

"Aldo Rasanya kita segera mendarat di atas bukit dari tempat yang kamu maksud deh! " ujarku secara perlahan kepada aldo.     

"Loh, Memangnya kenapa?" Tanya Aldo sambil bingung kepadaku.     

"Aku tidak tahu entah kenapa tiba-tiba perasaan ku menjadi tidak enak aja!" Jelas ku kepada Aldo.     

Aku tidak tahu entah mengapa di saat aku merasakan ada sesuatu hal yang tidak beres aku takutkan itu akan terjadi saat ini. Karena di saat aku merasakan hal seperti ini kejadian-kejadian sebelumnya aku mendapatkan sesuatu hal yang tidak terduga.     

Dian aku takutnya itu terjadi kali ini.     

"Aldo ayo Se..."     

BRAKKK     

Tiba-tiba Griffin yang mereka tunggangi menjadi oleng karena tertabrak oleh sesuatu. Ejh dan juga Aldo berpegangan kuat kepada Griffin yang mereka tunggangi.     

--------------------     

Aku tidak tahu apa yang barusan menabrak kami, namun itu bukanlah sosok yang biasa.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.