INDIGO

#Semuanya Terasa Memudar



#Semuanya Terasa Memudar

0Iman Merupakan Tongkat Dalam Diri Kita.      

---------------------     

Air yang berada di sekitar ku ini semakin lama semakin kencang. Mereka berputar sembari mengikuti kilasan gambar yang berputar juga di sekeliling ku itu. Kencangnya air yang sekarang berputar membuat tubuhku tiba-tiba ikut berputar. Semakin lama putaran itu semakin kencang kurasakan.     

Aku mencoba untuk berenang naik ke permukaan air namun rasanya kakiku tertarik oleh pusaran air tersebut ke bawah. Sekeras aku mencoba untuk berenang ke permukaan air namun semakin keras juga pusaran air tersebut menarik ku ke bawah. Kali ini aku baru benar-benar merasakan bahwa nafasku mulai tidak terkendali. Aku seperti kesulitan untuk bernafas dengan posisi masih berputar-putar di pusaran air ini. Aneh rasanya yang sekarang aku rasakan seperti nyata dan tidak nyata.     

Semakin lama kurasakan bawa nafasku semakin menipis sulit sekali untukku bernafas. Aku benar-benar merasa seperti tenggelam, nafasku tersengal-sengal dan juga aku minum beberapa air yang menyelimuti ku sekarang.     

Tunggu Apakah ini perasaan yang benar-benar aku rasakan. Apakah ini bukan sebuah ilusi? Ini benar-benar seperti nyata bagiku.     

Pada saat aku hendak berteriak meminta bantuan namun semua Indra Aku Seperti Mati saat ini dan tidak berfungsi sama sekali. Rasanya percuma aku lakukan semua itu. Semakin kencang nya pusaran air itu dan membuat diriku berputar semakin kencang kurasakan pusing yang amat berat di kepalaku. Dengan cepat aku langsung seperti terseret pusaran itu menuju ke bawah, dengan deras aku terseret pusaran air ini.     

Sungguh aku tidak bisa berkata-kata saat ini yang aku ingat hanyalah aku kehabisan nafas dan pusing. Aku masih terus terseret pusaran air itu ke bawah semakin lama semakin dalam dan semakin lama semakin aku benar-benar tidak bisa bernafas rasanya dadaku terhimpit oleh air yang berada di sekelilingku. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan karena aku saat ini hanya bisa diam terbawa oleh arus tersebut.     

Semakin lama semakin kencang dan semakin lama semakin aku tidak bisa merasakan semua organ tubuhku.     

Semuanya tiba-tiba menjadi gelap setelah gelap kurasakan tiba-tiba sangat terang. Setelah itu gelap lagi dan setelah itu terang lagi. Aku tidak tahu bagaimana menjelaskan atau menuliskan perasaan yang aku rasakan sekarang aku hanya menulis yang aku ingat saat ini.     

Dan setelah aku merasa seperti ditarik oleh pusaran air tiba-tiba aku seperti menembus sebuah ruangan Hampa. Yang di mana sekarang membuatku seperti mengambang di sebuah tempat. Aku mencoba membuka mataku secara perlahan, pada saat aku membukanya aku melihat sekeliling rasanya semuanya berjalan seperti sangat lambat. Aku melihat ke arah atas ku bahwa aku melihat sebuah biasan cahaya yang menembus air yang berada di atasku. Seperti ada sebuah pembatas yang memisahkan aku sekarang dengan air berwarna biru yang berada di atasku saat ini.     

Aku langsung memalingkan wajahku dari atas untuk bisa melihat sekitar ku. Semua gelap, namun tidak begitu gelap sehingga aku tidak bisa melihat apapun. Ada sebuah cahaya meskipun itu hanya sebuah titik-titik cahaya namun aku bisa melihatnya. Cahaya cahaya tersebut menyebar luas di beberapa apa tempat di sekitarku. Apakah itu bintang? Atau apa.     

Aku seperti berada di atas udara di langit malam lepas. Apakah aku masih berada di dunia Tamafakhus? Aku ragu sekarang untuk menyebut nama tersebut setelah aku berada disini. Dan ditempat yang aku tempati sekarang aku benar-benar belum tahu dimanakah aku berada.     

Aku mengambang di langit lepas malam ini tapi belum tahu aku berada dimana. Aneh kalau dipikir, Mengapa sih dunia itu begitu luas? Sehingga apa yang tidak bisa dilihat oleh orang awam bisa dilihat oleh orang yang memiliki kelebihan tertentu. Terkadang di saat ingin menyampaikan atau menceritakan apa yang aku lihat banyak mereka yang tidak percaya dengan apa yang aku katakan.     

Karena apa yang aku lihat sekarang tidak bisa dilihat oleh mereka. Mau menggambarkan Seperti apa pun rasanya juga percuma di saat mereka benar-benar tidak bisa melihat apa yang aku sampaikan. Tetapi di saat mereka sudah membaca apa yang aku tulis maka percaya tidak percaya ya itu aja keputusan mereka. Aku hanya seorang penulis dari apa yang aku ketahui dan aku lihat dengan mata ku sendiri.     

Jadi tidak heran jikalau sudah sejauh ini dan semua yang dibaca jelas sesuatu hal yang tidak masuk akal karena sebenarnya cerita aku memang sudah tidak masuk akal sejak dari awal bab pertama.     

Tak lama setelah aku mengambang di di tengahnya langit malam tiba-tiba aku terjatuh dengan cepat ke arah bawah. Seperti rasanya aku pernah mengalami hal ini sebelumnya aku tidak tahu apa yang akan terjadi setelah ini. Aku terjatuh terus-menerus ke bawah hingga pada akhirnya aku seperti dihentikan oleh ruang dan waktu yang membuat aku langsung membeku di antara keduanya.     

Sebelumnya Yang aku terlentang melihat ke atas aku membalikkan badanku untuk melihat ke bawah namun pada saat aku melakukan hal tersebut, tidak ada yang bisa aku lakukan karena aku hanya bisa diam tidak bisa bergerak sama sekali. Setelah beberapa saat tiba-tiba aku meluncur ke bawah lagi dengan sangat keras. Langit yang aku lihat di atas semakin lama semakin melebar dan bintang yang aku lihat di atas semakin lama semakin kecil.     

Terpaan angin yang kurasakan begitu sangat nyata membuat seluruh permukaan dari kulitku. Dan aku juga bisa merasakan bahwa rambutku diterpa oleh angin yang sangat keras sehingga tidak beraturan. Aku masih memakai baju yang sama pada waktu aku tidur. Dan kali ini aku benar-benar terjatuh begitu panjang tidak tahu entah dimana. Karena yang aku lihat sekeliling hanyalah sebuah bentangan langit luas lebar berwarna hitam keunguan dan dihiasi oleh taburan bintang-bintang berwarna-warni yang menghiasi mataku sekarang.     

Sekali lagi aku tidak tahu aku berada di mana kamu yang pasti Keadaanku saat ini sangat sangat membingungkan. Karena yang aku pikirkan adalah bagaimana Aldo? Bagaimana tentang Pulau Nehru? Bagaimana tentang Griffin? Dan bagaimana tentang dunia Tamafakhus? Aku tidak bisa menjawab semuanya disaat aku sedang dalam posisi seperti ini. Namun yang aku tanyakan adalah Apakah aku bisa kembali di tempat dimana Aku Bermula di tempat dimana aku bertemu dengan Aldo sebelumnya.     

Banyak sekali lompatan lompatan memori yang sekarang aku pikirkan. Karena aku rasa Aku masih belum mau untuk menyudahinya. Aku Masih Ingin melanjutkan apa yang aku lihat dan apa yang aku telusuri. Karena bagiku ini terlalu cepat di saat aku rasa Aku akan kembali ke tubuhku. Memang lucid Dream terlalu lama juga tidak dianjurkan karena nanti pengaruhnya sangat besar di dalam diri kita. Namun ada satu posisi di saat aku benar-benar ingin berada di dalam dunia lucid dream. Namun Apakah itu mungkin?     

BUGHHHH     

Aku tiba-tiba terhenti dan semuanya gelap aku tidak bisa melihat apapun nafasku tertahan sejenak saat ini.     

-----------------     

"Apa yang terjadi?"tanya Awan dengan penasaran.      

"Sesuatu telah terjadi!" ujarku padanya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.