Shadow of Love

Dia tidak akan dapat menyentuhku



Dia tidak akan dapat menyentuhku

0"Dasar wanita jal*ng tidak tahu diri ! kamu sengaja menunjukkan kehamilanmu sekarang, agar hans membatalkan gugatan cerainya padamu khan ?!, dasar wanita licik ! aku tidak akan melepaskanmu kali ini !" teriak sirena dengan lantang. terus mengumpat anita dengan kata-kata kasar penuh amarah.     

Sirena tiba-tiba menjadi tidak terkendali, dan berusaha menuju kearah anita seolah ingin berkonfrontasi secara fisik dengannya. Anita terlalu shocked untuk mencerna apa yang terjadi. Anita tersentak saat melihat hans tiba-tiba memeluk tubuh sirena dengan erat, bermagsud menahannya agar ia tidak dapat menyentuh nya. Anita masih diam mematung ditempatnya dengan wajah shocked.     

Hans langsung memberi perintah pada pelayan store untuk memanggil security secepatnya. pelayan store itu menganggukkan kepalanya dengan panik, dan segera berlari keluar ruangan memanggil security dan staff pribadi hans yang berdiri menunggu diluar store. saat mereka melihat kepanikan diwajah pelayan store, dua orang staff hans segera bergegas masuk kedalam store untuk melihat apa yang terjadi. dan segera mengamankan situasi.     

"Cepat amankan isteriku segera ! bawa dia kembali ke hotel".     

"Siap pak ! " dua staff itu tampak mengikuti perintah dari hans. dan dengan cekatan mereka langsung berjalan menggiring anita menuju kearah pintu keluar store.     

"Jangan pergi kamu wanita jal*ng ! Aku belum selesai dengan mu ! Le~paskan aku !". teriak sirena dengan keras sambil terus memberontak, berusaha melepaskan diri dari pelukan hans. "What happen with you... calm down naa~" bujuk hans berusaha keras menenangkan sirena yang terus meronta dalam pelukannya. ia seakan benar-benar diliputi amarah, tidak mendengar ucapan hans sama sekali. sirena tampak hanya ingin mengejar anita hingga dapat. lalu merobek-robek tubuhnya menjadi potongan kecil karena menganggap anita telah berani mencuri kekasihnya itu darinya.     

"Berhenti disana kamu jal**g ! aku belum selesai denganmu ! aku bilang berhenti kamu ! hwa~aa "     

Suara teriakkan histeris sirena terdengar hingga keluar store dan menimbulkan kegaduhan disekitarnya. otomatis membuat mereka menjadi pusat perhatian pengunjung mall yang lain, yang tampak penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi didalam store.     

Tatapan sinis para pengunjung mall mengiringi kepergian anita dari store yang dikawal ketat oleh dua orang bodyguard disampingnya. mereka tampak memperhatikan anita dengan tatapan suspicious seraya berbicara berbisik dengan lawan bicara disebelahnya, membuat anita merasa menjadi terdakwa dalam persidangan . ia bagai sedang berperan menjadi wanita pelakor yang tertangkap basah sedang berbelanja bersama dengan suami orang. sementara sirena ber-peran sebagai isteri sah yang teraniaya. dan mendapat sympathy public.     

Anita hanya bisa menatap hans dengan perasaan kesal sekaligus tidak berdaya. ia harus rela menyaksikan suaminya itu terus memeluk tubuh sirena dengan eratnya. demi untuk meredakan emosinya yang meledak-ledak.     

Anita menundukkan wajahnya kebawah, merasa malu, bingung dan tidak mengerti dengan situasinya kini. ia benar-benar merasa shocked dengan peristiwa tidak terduga barusan. namun ia terus berjalan dengan patuh mengikuti para staff yang terus menggiringnya berjalan keluar mall mewah itu.     

Begitu sampai dihalaman depan mall, mereka langsung mempersilahkan anita untuk masuk kedalam mobil mewah yang sudah dipersiapkan dan membawa anita menuju ke hotel yang telah direservasi oleh hans sebagai tempat mereka menginap malam ini.     

.     

.     

.     

.     

Anita baru saja selesai mandi dan membersihkan diri, ia menyanggul rambut panjangnya keatas dan menggenakan piyama putih berlogo hotel tempatnya menginap. ia sengaja memilih untuk mengenakan piyama inventaris milik hotel yang berbahan lembut dan comfy dipakai. demi lebih memberi rasa nyaman saat dipakai tidur nanti. anita lalu berbaring diatas ranjang dan menyandarkan kepalanya pada kepala tempat tidur, sambil meluruskan kedua kakinya kedepan menonton acara televisi didepannya.     

CLAK !     

Terdengar suara pintu terbuka. Hans datang dengan raut wajah kusut. "Sayang, aku pulang....", hans melepas jas hitamnya dan melemparnya pada sofa, ia langsung menghempas pantatnya disofa. menghela nafas panjang dan merebahkan tubuhnya bersandar pasrah disana. lalu mulai melepaskan sepatu dan kaos kakinya satu per satu.     

Anita berjalan menghampiri hans yang berada disofa mengambilkan segelas air putih untuk diminum."Sayang. apakah kamu baik baik saja ?" tanya hans dengan nada cemas, seraya menerima segelas air putih dari anita dan langsung meminumnya seteguk. lalu meletakkan kembali gelas air minumnya diatas meja didepannya.     

Ia lalu meraih satu tangan anita dan menariknya lembut hingga tubuh anita jatuh dalam pangkuannya. Hans memeluk perut anita dengan erat. bibirnya menciumi perut anita berulang kali dengan lembut.     

"Sayang... bagian mana yang sakit..." wajahnya mendengak keatas, menatap wajah isterinya dengan teliti seolah sedang memastikan apakah anita baik-baik saja. "Tenanglah. aku baik-baik saja. dia tidak akan dapat menyentuh seujung kulitku sekalipun". ujar anita dengan nada tenang, namun nada suaranya terdengar begitu tajam.     

Hans menatap anita lekat. kemudian menempelkan wajahnya pada wajah anita intimately. "Sayang jangan marah dong, aku benar-benar tidak punya hubungan apapun dengan sirena ..." hans berusaha menjelaskan hubungannya dengan sirena pada anita. ia tahu anita tampak tidak senang dengan situasinya tadi. meskipun anita bersikap tenang dan biasa saja, namun hans bisa merasakan aura marah yang terpendam padanya.     

"Kamu jangan berpikir yang tidak-tidak sayang , sirena adalah sepupuku, kami tumbuh bersama dan menjadi dekat sejak dia masih kecil, dia memang sedikit agresif dan impulsive, karena sangat dimanja oleh kedua orang tuanya selama ini, sebenarnya ia juga tahu persis bahwa aku sudah menyukaimu dan hanya mengejarmu dari dulu, bahkan sebelum kamu mengenalku , tapi begitulah sirena... dia sangat keras kepala dan childish !! , apa yang dia inginkan, harus dia dapatkan!!! aku malas meladeninya, jadi aku biarkan dia membuntutiku. tapi aku tidak tau jika dia bisa bersikap senekat itu menyerangmu.. "     

"Jangan khawatir sayang.... aku tadi sudah memberi peringatan keras padanya, ... kalau sampai dia berani menyentuhmu, aku tidak akan segan-segan untuk bertindak tegas padanya ! aku yakin dia tidak akan berani lagi menganggumu.".     

Hans berusaha menjelaskan situasinya pada anita dengan gamblang, agar ia tidak salah paham.     

"Jangan marah yahh ..." ucap hans mesra, sambil terus mengelus perut anita dengan lembut dan menciumi lehernya manja. Hans tampak terus mendusel pada anita agar ia bersikap hangat lagi padanya.     

"Aku tidak marah padamu .... maafkan bila aku terlalu sensitive. aku hanya merasa risih saja dengan pandangan orang-orang di mall tadi padaku. yang menatapku sinis dan seolah menghakimiku seperti aku adalah perebut suami orang"     

"Sayang ... tidak usah kamu pikirkan bagaimana pandangan orang lain padamu. karena mereka tidak tahu fakta yang sebenarnya. yang terpenting adalah kamu harus tahu bagaimana perasaan cintaku padamu, paham !"     

Hans menyandarkan kepala anita pada dada bidangnya yang terasa begitu hangat. membuat anita otomatis dapat mendengar detak jantungnya yang berdegup dengan cepat. Anita tampak merenung sejenak, lalu ia mendengakkan wajahnya untuk menatap wajah tampan hans yang mempesona.     

'Hufft lelaki ini selain bermulut manis, ia memang benar-benar mempesona. wajar saja bila sirena dan para gadis-gadis menjadi tergila-gila padanya.'     

" ... kamu mandi dulu sana gihh, biar segar " kata anita datar, seraya mendorong tubuh hans untuk menjauh darinya. sengaja menciptakan jarak diantara mereka. namun hans dengan sigap langsung menangkap tangan lembut isterinya itu, agar tetap berada disampingnya.     

"Bentar dulu sayang....aku pengen dipeluk kamu,"     

"Bukannya tadi udah dipeluk sama sirena …"     

"Tuhh khan, masih marah khan... " ujar hans merajuk , kemudian terus menciumi tangan anita dengan manja. "Sayang , aku menginginkanmu. hanya kamu ..." ucap hans penuh hasrat, berbisik mesra ditelinga anita sambil tangannya mulai menjelajahi lekuk tubuh anita dengan terampil.     

Anita hanya berdiam diri untuk waktu yang lama, membiarkan hans terus mencium dan mencumbui dirinya. tapi ia mendadak tersadar jika hans bahkan belum mandi setelah pulang dari mall tadi, jadi ia langsung mengambil satu bantal putih di sampingnya dan memukul kearah hans. "Ihh kamu jorok. cepettan mandi dulu sana !"     

"Ohhh " seulas senyum muncul disudut bibirnya. hans mendengakkan wajahnya keatas, menatap kearah anita yang tampak terlihat kesal dan seolah keberattan dengan aksinya itu.     

"Tanggung yank… kita selesaiin dulu sekarang yah, mandinya nanti saja sekalian setelah kita selesai bercinta okay …" tanpa basa-basi hans langsung kembali melancarkan aksinya lagi pada anita. mulai mengunci tubuh anita dengan ciuman panas.     

"Hans Lepaskan , jangan macam-macam kamu! pokoknya aku tidak mau melakukannya ! sebelum kamu mandi dan membersihkan dirimu dari bekas pelukan sirena tadi " ucap anita spontan dengan suara lantang.     

Hans membeku seketika. ia tampak terkejut dan unexpected dengan kata-kata yang barusan meluncur dari mulut anita, hans seketika langsung menghentikan aksinya. tersenyum dengan getir, lalu pergi menuju ke kamar mandi dalam diam.     

Anita menatap kosong kepergian hans hingga masuk kedalam kamar mandi. pikirannya benar-benar kacau, ia merasa menyesal , seharusnya ia tidak berkata kasar dan menyakiti hati hans seperti tadi, namun hatinya juga tidak bisa bohong. ia merasa cemburu. memikirkan hubungan seperti bagaimana sebenarnya antara suaminya dengan sirena.     

Anita sangat paham. bahwa semua orang punya masa lalu masing-masing. namun ia juga harus mempersiapkan diri bagaimana menghadapi pertemuan dengan sirena dimasa yang akan datang. tentu saja ia tidak ingin bersikap bodoh lagi seperti tadi, bersikap bagai seorang pecundang yang lari dari situasi. padahal kenyataannya dia- lah isteri sah hans saat ini. dan bukankah ia yang seharusnya marah pada sirena karena telah berbuat diluar batasnya.     

'Oke ! Aku tidak peduli bagaimana hubungan hans dengan sirena yang sebenarnya ! yang jelas, saat ini aku-lah isteri sah hans. dan aku adalah ibu dari calon anaknya ! jadi jelas posisiku adalah wanita legal hans ! baik di mata keluarga besar dan hukum, sirena tidak akan pernah bisa mengalahkanku !'     

Anita meminum habis segelas air ditangannya. lalu meletakkan kembali gelas kaca itu diatas meja didepannya. ia seolah sedang meyakinkan dirinya sendiri untuk lebih percaya diri pada posisinya dihati hans. dan benar kata-kata hans tadi, untuk tidak terlalu banyak berpikir dengan pendapat orang diluar sana. karena opini mereka sama sekali tidak penting.     

Akan lebih baik jika ia menjaga kesehatan fisik dan pikirannya demi kesehatan buah hati yang ada dalam kandungannya kini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.